Epilog

172 26 81
                                    

"Nikmati sisa hidup kamu di dunia dengan hal-hal yang ingin kamu lakukan. Kamu harus punya tujuan untuk hidup, agar hidup kamu gak buntu."

-Nayara-

Langit yang sangat cerah, menampilkan cahaya matahari yang sangat terang benderang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit yang sangat cerah, menampilkan cahaya matahari yang sangat terang benderang. Lapangan luas dengan ditanami rumput ilalang membuat mata luas memandang. Awan-awan yang di langit berbaris tidak teratur. Pemandangan seperti lukisan.

Stela memandang pemandangan yang dilihatnya dengan takjub. Stela tersenyum tipis saat melihat burung-burung yang berterbangan di langit.

Mata Stela menyipit kala ada seseorang yang mendekatinya. Ia memakai pakaian berwarna putih. Wajahnya tidak kelihatan karena sinar matahari yang terang. Stela mundur selangkah, saat orang itu mendekati nya.

"Nayara?" ucap Stela terkejut.

Nayara yang merasa disebutkan namanya tersenyum. Ia menarik tangan Stela, mengajaknya ke tempat yang sangat luar biasa. Pemandangan yang amat sangat luar biasa. Sampai-sampai Stela tidak bergeming ditempat.

Nayara dan Stela duduk dilesehan, diantara rumput ilalang berada. Sambil menikmati pemandangan yang indah, Nayara berbicara.

"Terimakasih Stela ... " ujar Nayara pelan.

Stela menoleh ke arah Nayara. Stela masih diam, tidak menjawab, membiarkan Nayara menyelesaikan perkataannya.

"Terimakasih sudah membantuku. Rasanya aku sangat senang kamu bisa menyelesaikan misi dariku," ucap Nayara tersenyum lebar.

Stela balas tersenyum.

"Terimakasih kau telah membantuku untuk mencarikan bagaimana aku bisa tiba-tiba dibunuh ... Sebenarnya, aku tahu apa yang aku alami pada saat itu. Aku mengingatnya,"

Mata Stela melotot kecil. "Kalau begitu, kenapa kamu meminta tolong sama aku?"

"Karena cuma kamu satu-satunya yang bisa aku andalkan. Aku ingin, jasadku dikenang oleh orang-orang. Terutama keluargaku. Aku tahu, aku ini saudara tiri dengan Ezra. Aku tahu kenapa Mamah benci padaku ... "

"Aku ingin keluargaku tahu bahwa aku sidah bahagia sekarang. Jangan tanyakan aku kemana saja selama ini, aku tidak bisa menjawabnya. Stela, kamu adalah seorang yang sangat baik. Terima kasih, terima kasih telah membantuku ... " tutur Nayara.

Stela mengganti posisi tubuhnya, ia berbaring menatap awan.

"Sama-sama Nayara ... Aku juga awalnya sulit untuk menjalankan misi itu, tapi, kayak ada yang membisikkan aku bahwa 'aku harus menolongnya'. Rasanya kayak mimpi aja, aku bisa menolongmu sampai di titik ini," balas Stela tersenyum.

SOUND GAZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang