♡Hidden Part-Nayara♡

133 26 92
                                    

Belajar memahami masa depan

Takkah yang disimpan, akan tenang?

Melahirkan semua nada indah

Mencoba menjadi bahagiamu sendiri





Sudah–Ardhito Purnomo

Sudah–Ardhito Purnomo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧️🌧️🌧️

Nayara menyeret kopernya, ia melangkah masuk ke rumah yang megah. Nayara menghentikan langkahnya, melihat sekeliling yang ada di rumah ini.

"Nayara?" panggil Tante Mila.

"Iya Tan?" Nayara langsung membuyarkan pandangannya terhadap rumah ini. Nayara menengok ke arah Tante Mila.

"Kamar kamu di atas ya. Kamu naik tangga aja, pas di ruangan kedua dari kanan, itu kamar kamu." Tante Mila menunjuk kamar yang akan Nayara tempati. "Kamu bawa barang-barang yang ringan aja, yang lainnya nanti dibawain si Mang Sur." lanjutnya.

"Oke Tante," jawab Nayara masih kikuk.

Tante Mila mendekat, memeluk Nayara. "Kamu jangan sungkan ya sama Tante. Kamu boleh manggil Tante Mamah kalo kamu mau. Tapi kalo kamu masih canggung, panggil Tante aja gak apa-apa." ucapnya lembut sambil mengelus rambut Nayara.

Tante Mila menyudahi pelukannya. "Tante ke kamar dulu ya Nayara. Kamar Tante yang itu, Tante juga mau beres-beres." ujar Mila sambil menunjuk kamarnya. Kamar Mila berada di lantai satu.

Nayara mengangguk sambil tersenyum. Mila juga membalas tersenyum, dia mengacak-acak rambut Nayara sebentar, lalu pergi masuk ke kamarnya.

Nayara membawa tas koper yang paling kecil untuk ia bawa ke lantai atas. Mang Sur dan Martin sedang bersih-bersih di depan. Nayara melangkahkan kakinya menuju kamar yang barunya.

Nayara membuka pintu kamar barunya. Wangi bubble gum menyeruak indra penciuman Nayara. Kamarnya berwarna biru cerah, dipadu dengan furniture kayu yang berwarna putih. Nayara tersenyum, sepertinya Tante Mila sudah tahu apa warna favorit Nayara. Pikir Nayara.

Nayara mulai membereskan barang-barangnya. Saat ia sedang membereskan barangnya, pintu kamarnya diketuk, dan muncullah Mang Sur.

"Maaf neng ganggu, ini kopernya." ucap Mang Sur sembari memberikan dua koper Nayara.

Nayara berdiri, mengambil koper tersebut. "Makasih ya Mang," jawab Nayara sambil tersenyum.

"Iya neng, sama-sama. Yaudah atuh, saya mau keluar dulu ya, mau bantuin si Bapak. Permisi Neng." pamit Mang Sur.

Nayara mempersilahkan Mang Sur keluar. Sebenarnya nama Mang Sur adalah Suryono, jika didengar sekilas, namanya seperti 'Mangsur'. Dan juga orang-orang beranggapan bahwa itu tidak sopan memanggil orang yang lebih tua tanpa embel-embel. Mang Sur keluar dari kamar Nayara. Yang di sebut 'Bapak' oleh Mang Sur adalah Om Martin.

SOUND GAZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang