2 Faktor

181 56 174
                                    

Disisi lain, Nayara sedang berada di depan rumah nya---semasa dia hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disisi lain, Nayara sedang berada di depan rumah nya---semasa dia hidup. Nayara menatap rumah itu dengan nanar. Tempat itu punya sejuta kenangan bagi Nayara, kenangan manis dan pahit tentunya.

Nayara ingin sekali masuk ke dalam rumah itu, melihat bagaimana keadaan ibu dan ayah nya sekarang. Tapi, Nayara takut menginjakkan kaki nya di rumah itu. Kata kata ibu nya yang terngiang ngiang di kepala Nayara, membuat Nayara takut untuk masuk ke dalam rumah itu.

Memang, Nayara hanyalah sebuah makhluk yang berbeda dunia dengan manusia. Tetapi, entah mengapa Nayara sangat takut untuk masuk ke dalam rumah itu. Mungkin nanti, saat waktu nya telah tiba, Nayara akan masuk ke dalam rumah itu.

"Aku kangen kalian .... " Lirih Nayara.

Lalu Nayara menghilang di balik pohon dekat rumah nya itu. Dan sekarang Nayara beranjak menuju sekolah.

"Kak, boleh minta tolong ajarin aku soal yang ini?" Tanya adek kelas ke Bima. Nayara yang mendengar itu langsung menatap sinis adek kelas itu.

"Modus banget." Gumam nya.

Ya, Nayara sekarang sedang mengikuti Bima yang lagi berada di kantin. Sejak 20 menit yang lalu, Nayara terus mengikuti Bima kemana pun Bima pergi---kecuali pergi ke toilet.

Nayara duduk di depan Bima yang sedang memakan mie ayam. Nayara menopang dagu nya. Ia menatap Bima dalam. Kacamata yang bertengger manis di hidung mancungnya, rambut yang lumayan gondrong, kulit yang berwarna kuning Langsat dan juga rahang yang tegas. Nayara sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Bima itu.

"Abim, semisal aku masih hidup, aku pengen deh ke kantin bareng kamu lagi. Eh, tapi takdir berkata lain, ya walaupun aku bisa melihat kamu, tapi kamu gak bisa melihat aku sih. Yang bisa lihat aku cuma Stela sama makhluk yang 1 alam dengan ku." Cerocos Nayara.

"Dan juga aku males liat kamu di modusin sama adek kelas! Berani berani nya dia modusin kamu?! Emang nya kamu apa pake di modusin segala?! Emang nya kamu Matematika?!" Lanjut Nayara mendumel.

"Oh iya, kan kamu gak bisa denger aku, ya? Hehehe .... " Nayara terkekeh dengan sikap nya tadi marah marah ke Bima---lebih tepat nya, ke adek kelas yang modusin Bima.

"Ya udah deh, aku mau pergi dulu. Kamu baik baik ya, oh iya, kan kamu mah kuat, jadi gak ada yang bisa nyakitin kamu." Gumam Nayara sambil tersenyum tipis.

Nayara terkekeh pahit dengan penuturan nya barusan. Apakah Nayara bikin sakit Abim? Atau lebih jelas nya, Nayara membuat Abim sakit hati? Nayara menggeleng geleng kan kepala nya kecil. Lalu Nayara pergi dari hadapan Bima.

*****

Stela dan Grizelle sekarang berada di kelas. Grizelle tidak ke kantin karena tidak ada teman, katanya 'Merasa jones banget gue kalo ke kantin'. Stela terkekeh pelan dengan penuturan Grizelle tadi.

Grizelle sedang melahap makanan yang ia titipkan tadi kepada temannya, sambil men-scroll layar handphone. Sedangkan Stela, dia sedang sibuk mengerjakan tugas nya yang belum selesai, tentunya sambil melahap Onigiri yang ada di tangan kiri nya.

SOUND GAZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang