"Iya, hanya teman, nggak lebih."
-Nayara
Aku mendengarkan lanjutan kalimat Nayara dengan serius."Teman ku..." lanjut nya dengan cengiran lebar. Aku mendengus kesal dengan jawaban Nayara. Ku kira, hubungan mereka spesial, ternyata hanya teman.
"Iya, hanya teman gak lebih. Dia teman sekelas ku dari kelas 10, aku berteman dekat dengan nya. Hanya Abim, dan dia yang mau berteman dengan ku. Eh, sekarang, aku ninggalin mereka dengan cara yang sadis." cerita Nayara, yang lirih di akhir kalimat. Aku pun turut sedih dengan cerita pembunuhan yang dialami nya.
"Dia, itu siapa?" tanya ku sambil meletakkan novel ku di laci meja samping tempat tidur ku.
"..."
"Baiklah, kalo kamu gak mau jawab." putusku, lalu melangkahkan kaki ku keluar kamar. Nayara tidak bergeming, dia masih berada di tempat tidur ku.
Aku pun keluar dari rumah menuju ke minimarket depan perumahan ku dengan menggunakan sepeda. Tidak, aku tidak ngambek gara gara Nayara tidak mau jawab pertanyaan ku. Aku hanya ingin membeli camilan di minimarket. Lagian, untuk apa aku ngambek? Toh, itu privasi Nayara. Tapi kan, Nayara udah jadi hantu. Ah, bodo amat lah.
*****
Aku sudah selesai memilih milih camilan yang aku mau. Aku mendorong troly ku untuk ke tempat stand minuman. Aku mengambil minuman kaleng dan beberapa minuman soda. Ah, tak lupa dengan coklat yang ada di samping stand minuman.
Aku melangkah kan kaki ku sambil mendorong troly ku ke kasir. Tiba tiba, sneakers yang aku pakai tali sepatu nya lepas, tidak terikat. Aku berhenti, lalu berjongkok membenarkan tatanan tali sepatuku. Saat aku sedang membenarkan tali sepatu ku, tiba tiba ada yang menabrak troly ku.
Kepalaku terbentur kecil gagang troly. Aku meringis, memegang kening ku, lalu berdiri melihat siapa yang menabrak troly ku.
"Ah, maaf kak..." katanya sambil menunduk.
"Iya, gak papa." kata ku. Lalu dia mendongak ke arah ku, aku sempat terkejut dengan keberadaan nya, lalu menetralkan ekspresi ku kembali.
"Kak Stela?"
"Friska?"
Ucap kami berbarengan. Ternyata, yang menabrak troly ku tadi adalah Friska. Aku tersenyum kecil ke arah Friska.
"Kamu sama siapa kesini?" tanya ku.
"Sama Kakak ku, kak..." jawab nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUND GAZE [END]
Mystery / ThrillerStela, seorang remaja yang memiliki kemampuan abstrak nya. Stela mampu membaca pikiran orang lain, dan juga Stela mampu membaca tatapan mata. Tatapan dan Suara-suara itu terngiang ngiang di gendang kepala Stela. Stela dikira gila oleh orang orang te...