Grizelle, gadis itu sedang bersama seorang laki laki. Mereka duduk di sebuah tempat yang jarang di lalui. Grizelle sempat ke stand minuman dan membeli nya agar Stela tidak curiga. Grizelle menghela nafas.
"Terus gue harus gimana dong?" Tanya Grizelle.
"Ikutin alur yang udah gue bikin! Jangan ngebantah." Ucap seorang laki laki itu dengan penuh penekanan. Lelaki itu memakai pakaian serba berwarna hitam. Mulai dari hoodie, celana jeans dan sneakers nya pun hitam.
"Kalo dia curiga gimana?" Desah Grizelle.
"Lo bikin dia gak securiga mungkin. Buat dia untuk benar benar terbuka sama lo!" Ucap lelaki misterius itu sambil merapikan tudung hoodie nya. Hening beberapa saat.
"Astaga! Lama banget gue disini. Kalo dia tambah curiga gimana dong?" Khawatir Grizelle dengan raut cemas.
"Lo punya otak kan? Pikir pake otak lo itu!" Ketus lelaki misterius itu. "Dan inget pesan gue, jangan sampe Stela baca pikiran lo! Dan juga, lo harus bisa jaga ekspresi muka lo! Paham!?" Lanjut nya.
"Iya! Udah lah gue ke Citra dulu. Bye!" Jawab Grizelle dengan ketus juga. Lalu dia beranjak dari tempat duduk nya. Grizelle berjalan menuju tempat yang di tunggu Stela tadi. Sedangkan lelaki misterius ini hanya menampilkan senyum smirk nya.
*****
Grizelle berlari kecil menuju tempat duduk yang Stela duduki. Nafas Grizelle ter-engah engah. Stela menoleh ke arah Grizelle, menatap heran.
"Kamu kemana aja? Aku kira kamu bakalan ninggalin aku lagi?" Tanya Stela. Dia pun menepuk nepukan kursi yang kosong di sebelah nya. Friska menatap bingung Grizelle.
Grizelle mendarat kan bokong nya. Lalu menyodorkan air mineral kepada Stela. Stela pun mengambil nya. Grizelle mengatur nafas nya.
"Sorry ya Ra! Tadi tuh bener bener stand nya rameeee banget... Jadi aku agak cari yang lumayan sepi, dan ternyata jauh dari tempat ini. Jadinya lama deh, beli air mineral nya." Jelas Grizelle bohong.
Stela menatap Grizelle dengan seksama. Ah, pandai sekali Grizelle menyembunyikan ekspresi nya. Grizelle yang di tatap pun hanya menatap Stela dengan tenang. Grizelle pun mengalihkan pembicaraan Stela.
"Itu siapa Ra?" Tanya Grizelle, sambil menunjuk Friska.
"Oh iya, kenalin dia Friska" Jawab Stela sambil tersenyum tipis.
"Hai kak! Aku Friska." Sapa Friska dengan senyum manis nya.
"Halo! Kenalin, gue Grizelle. Temen nya Citra... Eh, Stela deng," Ujar Grizelle sambil menyengir. "Citra tuh nama di SMA nya, kalo yang panggil Stela, pasti temen lama nya. Friska teman lama nya ya?" Lanjut Grizelle.
"A-ah eng-enggak kok kak, a-aku-----"
"Dia temen aku Grizelle..." Potong Stela cepat.
"Wih, punya temen juga lo? Gue kira, cuman gue doang temen lo!" Ucap Grizelle sambil terkekeh. Stela memutar bola nya malas. Kadang tingkat kepercayaan diri seorang Grizelle sangatlah tinggi.
"Ah, Kak Stela aku pamit dulu ya." Ujar Friska, lalu bangkit dari duduk nya. "Makasih banget Kak, duluan ya Kak Stela, Kak Grizelle..." Lanjut Friska berpamitan. Friska pun langsung meninggalkan Stela dan Grizelle.
"Seriusan itu temen lama lo?" Tanya Grizelle dengan alis mengkerut. Stela hanya mengangguk. Lalu Stela berdiri. Grizelle menatap Stela bingung. Stela yang di tatap bingung itu pun hanya mengode kalau dia harus pulang.
"Udah siang, aku balik." Ujar Stela.
"Oke, gue juga. Bye!" Jawab Grizelle sambil melambaikan tangan nya. Stela membalas lambaian tangan Grizelle. Lalu melenggang pergi. Grizelle belum beranjak dari tempat duduk nya itu. Dia heran, mengapa Stela si pendiam mendadak berubah begitu. Dan, apa kata Friska tadi? Makasih ya kak? Makasih apaaan? Stela nolongin Friska gitu? Stela yang pendiem nolongin Friska? Terus juga dia tadi natap gue kayak ada kesan curiga. Mampus, kalo ketauan hidup gue ancaman nya. Benak Grizelle yang bertanya tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUND GAZE [END]
Mystery / ThrillerStela, seorang remaja yang memiliki kemampuan abstrak nya. Stela mampu membaca pikiran orang lain, dan juga Stela mampu membaca tatapan mata. Tatapan dan Suara-suara itu terngiang ngiang di gendang kepala Stela. Stela dikira gila oleh orang orang te...