Aku menghela nafasku, lalu tersenyum tipis ke arah Ezra. Lalu mengedarkan pandangan ku kedepan.
"Aku bukannya bisa melihat mereka yang tak terlihat, tapi, entah mengapa, aku bisa melihat kakak ku yang sudah meninggal." Ucap ku menjeda.
"Pasti kamu kaget kan, kakak kamu itu udah meninggal?" Tanya ku ke Ezra, sambil menatapnya.Ekspresi Ezra menjadi sedih, tatapan mata nya berubah sendu. Ezra menghela nafas, lalu dia tersenyum pahit. "Kejadiannya, gimana?" Keluh nya.
"Aku kan waktu itu pernah nanya, kamu yang nganterin aku ke rumah sakit, saat aku di perpustakaan?"
"Iya."
"Kamu mendengar ada suara suara buku berjatuhan?"
"Iya, gue denger suara buku yang berjatuhan, dan juga, buku buku yang berserakan di lantai. Gue ngeliat Lo pingsan disana, gue juga lihat darah darah yang ada di sekitar Lo." Jelas Ezra.
"Cerita nya, dimulai dari situ..."
"Maksudnya? Lo, bisa liat kakak gue dari situ?"
"Iya," jawab ku, lalu mengambil posisi yang nyaman.
"Waktu aku ke perpustakaan, aku di suruh ambil buku IPA di lorong 3. Kamu tahu, kan kalo lorong 3 itu jarang dilewati murid murid? Nah, aku ke lorong 3 buat ambil buku itu."
"Waktu aku ambil beberapa buku di rak, tiba tiba ada suara ketukan. Ketukan itu lama lama terdengar sangat keras. Aku mencari sumber suara ketukan itu."
"Pas aku mencari arah sumber ketukan itu, tiba tiba, buku yang ada di rak jatuh----"Aku menjelaskan semua kejadian yang di perpustakaan secara detail kepada Ezra. Aku juga menceritakan tentang mimpi ku yang di rumah sakit. Ezra menyimak cerita ku dengan ekspresi yang berubah ubah. Sedih dan terkejut. Itulah ekspresi Ezra sekarang ini.
"Te-terus, sekarang? Kak Nay dimana?" Lirih Ezra.
Di waktu yang sama ketika Ezra berbicara, Nayara langsung menyela.
"Stela, biar aku yang ngomong sama Ezra." Ujarnya.
"Kayak gimana?" Tanya ku.
Ezra terheran, "Kayak gimana, apanya?"
"Eh, itu, tadi aku ngomong sama Nayara."
"Dia ada disini?"
"Iya, lebih tepat nya, di samping kamu."
"HAH!?"
"Kenapa?"
"Gue disamping setan ini?!"
Aku menatap Ezra tidak percaya. Masih bisa bisanya dia bercanda.
Nayara terkekeh dengan tingkah Ezra.
"Aku akan masuk ke tubuh kamu, biar bisa ngomong sama El." Ucap Nayara kepadaku.
"Gak akan bahaya bagiku kan?" Bisikku.
"Gak, kok .... "
"Ezra, kamu bisa ngobrol sama kakak kamu .... "
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUND GAZE [END]
Mystery / ThrillerStela, seorang remaja yang memiliki kemampuan abstrak nya. Stela mampu membaca pikiran orang lain, dan juga Stela mampu membaca tatapan mata. Tatapan dan Suara-suara itu terngiang ngiang di gendang kepala Stela. Stela dikira gila oleh orang orang te...