Menyelidiki Yerry

150 44 60
                                    

Welcome to my abstrak imajination 💅


"Didit! Sini!" panggil anak perempuan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Didit! Sini!" panggil anak perempuan itu. Didit-nama kecil Yudha-yang sedang sibuk dengan mainan mobil-mobilan nya pun menghampiri anak perempuan yang bernama Nayara.

"Kenapa Nay?" tanya Didit, di tangan kanannya membawa mobil-mobilan yang tadi ia mainkan.

"Didit ikut Naya yuk!" ajak Nayara.

"Kemana? Kita mau ngapain?"

"Kita ke bukit," ujar Nayara, lalu mengambil beberapa alat tulis. "Naya mau gambar disana!" serunya.

Mata Yudha melebar melihat alat gambar yang masih tersegel itu. Yudha mengangguk senang. "Didit ikut!"

Naya bersorak senang. "Oke, aku bilang Mamah dulu ya!" ujar Nayara lalu berlari ke arah Mamahnya.

"Mamah, Didit ikut ya!" pinta Nayara sambil menunjuk Yudha.

Mamah tersenyum, mengacak-acakan rambut Nayara. "Iya sayang, Abim diajak gak?" tanya Mamah nya.

Nayara spontan mengangguk. "Abim Naya ajak!" serunya. Nayara menyuruh Mamah nya mensejajarkan tingginya, lalu Nayara mengecup pipi Mamah nya.

"Mah, Nayara main sebentar ya!" pamitnya, lalu berlari, ikut bermain bersama Yudha yang sedang asyik bermain mobil-mobilan.

Esoknya, mereka berangkat ke bukit yang ada di Bogor. Keluarga Nayara menyewa villa selama 2 hari. Memang hanya sebentar, karena untuk refreshing dan menyenangkan Nayara yang terkurung di rumah karena kesibukkan orang tuanya.

Ezra kecil, yang masih di gendong itu tidak ikut bermain, dia hanya tidur di kamar. Karena ia belum cukup umur untuk diajak bermain dengan kakak-kakaknya. Nayara memandang bukit itu lewat jendela.

"Mah, Naya mau main sekarang!" ujar Nayara senang, wajahnya amat menggemaskan. Mamah nya yang sedang memindahkan barang pun menoleh.

"Baru sampai loh kita, Nay," kata Mamah.

"Tapi Nayara pengen sekarang!" lirihnya.

"Jangan jauh-jauh ya, janji?"

"Janji!" Nayara memekik senang, lalu berlari mengajak Bima dan Yudha ke bukit. Mereka bertiga pun menuju ke bukit dengan senang. Bukit nya tidak tinggi, dan gampang untuk digapai. Tetapi yang namanya anak kecil, harus tetap di waspadai bukan? Maka dari itu, Papah nya memerhatikan 3 anak kecil itu.

Nayara membawa alat gambar nya, Yudha membawa mobil-mobilan nya, sedangkan Bima tidak membawa apa-apa. Nayara menatap Bima.

"Kamu gak bawa mainan?" tanya Nayara.

"Enggak," sahutnya.

Nayara mengambil beberapa alat gambar, lalu memberikannya kepada Bima. "Abim gambar aja yuk, sama Naya!" pinta gadis kecil itu.

SOUND GAZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang