Extra Chapter

139 26 36
                                    

I'm already yours~


"Hai Nayara," sapa Stela sambil melihat batu nisan yang bertuliskan Nayara Pratista

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai Nayara," sapa Stela sambil melihat batu nisan yang bertuliskan Nayara Pratista.

Stela tidak sendiri, ia bersama teman-temannya. Bima, Nadine dan Ezra. Mereka sedang berada di pemakaman umum Jakarta. Mereka sedang menjenguk makam Nayara.

Makam Nayara sudah di temukan pada saat Stela kelas 12. Hari itu Yerry yang kasih informasi jika Nayara telah dimakamkan secara diam-diam.

Saat itu Yerry sedang tidak dibawah kendali kepribadian gandanya. Itu benar-benar Yerry yang asli, bukan Yura. 

Yerry sudah dibebaskan dari penjara. Saat dipenjara, ia terapi psikologi untuk mengatur kepribadiannya. Saat ini Yerry sudah berusia 25 tahun, dan ia masih menjalani terapi nya dengan Stela.

Ya, saat ini Stela yang menjadi psikolog untuk Yerry. Walau begitu, sekarang Yerry sudah tidak mempunyai sifat yang seperti dulu. Sekarang Yerry sudah bisa mengambil alih kepribadian yang lama. Yaitu diri Yerry sendiri, bukan Yura.

For your information, Nadine dan Bima sudah menikah sebulan yang lalu. Mereka sudah resmi menjadi pasangan suami-istri. Dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta karena pekerjaan Bima yang terletak di Jakarta.

Balik ke masa sekarang.

Semuanya memakai pakaian dengan warna serba hitam. Stela menyampirkan kerudungnya di bahu. Semuanya berjongkok. Stela dan Ezra mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh di makam Nayara.

Bima memimpin doa untuk Nayara.

"Nay, sorry ya kalo aku jarang kesini," lirih Bima menatap nisan Nayara.

"Aku cuma mau bilang, kalo aku udah nikah sama Nadine. Temen sekelas kita dulu," ucapnya sambil memperkenalkan Nadine.

Nadine mendekat ke arah Bima, menepuk-nepuk punggungnya.

"Halo Nayara," sapa Nadine.

"Gue Nadine. Gue istrinya Bima. Lo apa kabar? Lo pasti baik-baik aja kan? Lo pasti bahagia?" ujar Nadine pelan.

"Pasti." ucap Bima menyahuti. "Pasti Nayara bahagia disana."

Bima dan Nadine berdiri, memberikan ruang untuk Stela dan Ezra berbicara dengan Nayara. Stela dan Ezra berjongkok. Ezra mengelus nisan Nayara.

"Kak Nay .... " ujar Ezra lirih.

"Aku kangen Kak Nay. Kak Nay kangen gak sama El?" kata Ezra dengan suara tercekat. Lalu Ezra terkekeh pahit.

SOUND GAZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang