Kotak Nayara

165 52 25
                                    

Motor Ezra terparkir rapih, di depan taman kecil yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Ezra terparkir rapih, di depan taman kecil yang indah. Perlu menelusuri jalan perkampungan terlebih dahulu untuk kesini. Aku mengikuti Ezra yang melangkah ke sebuah rumah minimalis. Ezra mengetuk pintu rumah itu.

"Assalamualaikum, permisi!" ucapnya.

Tak lama pintu pun terbuka, dan muncullah seorang wanita yang sudah berumur kisaran 50 tahunan. Ekspresi nya terkejut melihat Ezra.

"Ya Allah, ini teh Farrel?!" kejut ibu itu.

Ezra terkekeh. "Iya Mbok, Mbok apa kabar?"

"Alhamdulillah, kabar Mbok teh baik pisan. Farrel makin kasep ya!" seru Ibu itu senang.

Masih dengan kekehannya, Ezra menarikku untuk lebih mendekat.

"Mbok, El bawa temen, namanya Stella," ucap Ezra memperkenalkan ku.

"Stella? Geulis pisan euy ...."

Aku tersenyum kikuk, lalu menyalami punggung tangannya.

"Stella, Tante," ucapku.

"Panggil aja Mbok atuh Neng, biar samaan kayak si kasep Farrel," jawabnya sambil terkekeh.

Aku tersenyum. "Iya Mbok."

"Ah iya, Mbok sampe lupa. Silahkan masuk atuh." ucap Mbok memperkenankan masuk.

Aku dan Ezra masuk ke dalam rumah Mbok. Duduk di ruang tamu yang beralaskan karpet.

"Maaf ya geulis, kasep. Mbok teh gak punya sofa," ujarnya.

"Gak papa Mbok." sahutku sambil duduk di karpet.

"Bentar ya, Mbok ambilin minum dulu." pamitnya.

Aku dan ezra mengangguk.

"Mbok itu namanya siapa?" tanyaku.

"Namanya Nirmala. Dipanggilnya Mbok Mala,"

Aku ber-oh ria, sambil mengangguk-angguk.

"Lo gak mau tanya apalagi, gitu?" celetuk Ezra.

"Dia siapa Nayara?" tanyaku.

"Mbok Mala itu, yang nyelametin gue sama Kak Nay dari kecelakaan." ucap Ezra sambil mengubah posisi duduknya.

"Kecelakaan apa?"

"Jatuh dari sepeda,"

Deg!

Aku langsung mengingat ketika aku membaca pikiran Ibunya Ezra. Aku menunduk, berusaha menetralkan jantungku yang berdegup. Apa kecelakaan ini ada hubungan nya dengan Mbok Mala? Batinku bertanya.

"A-apa ada kecelakaan mobil yang nabrak sepeda kamu?" tanyaku patah-patah.

"Iya," jawabnya. "Kok lo tau?"

"Aku baca pikiran Mamah kamu Zra, dan itupun terbengkalai. Yang aku baca dari pikiran Mamah kamu itu cuma 'sepeda, jatuh, mobil'."

Ezra diam. Aku menggigit bawah bibirku.

SOUND GAZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang