Ch. 9. "You want some M&M's?"

2.7K 206 16
                                    

Hey, guys! :D thanks udah di baca dan nge- vote ceritanya, ya :D vote, ya! okay? okay. makasih juga buat silent readers :) yang silent readers jangan jadi silent lagi, ya! (eaaaa) sekali lagi, don't forget to vote :"3 seneng banget kalo udah ada yang nge vote (asoy ._.)

“Pertama- tama, kalian ingat bahwa beberapa hari yang lalu, semua sekolah di Amerika di datangi oleh  sebuah perusahaan yang tak diberitahukan namanya, dan kita semua disuruh untuk  disuntik yang ‘katanya’ untuk kesehatan. Aku yakin kalian tahu perusahaan apa itu dan jelas bahwa suntikan itu tak sepenuhnya untuk ‘kesehatan’,” kata Bob. Semua mengangguk, kecuali Bim yang hanya terdiam mendengarkan. "Setiap sekolah sebenarnya dipaksa dan akhirnya pun menurut, entah bagaimana," lanjutnya.

"Perusahaan macam apa itu Falcon?!" kata Bim sambil menjulurkan lidah.

“nah, jadi, suntikan itu diwajibkan dan bahkan siswa yang tak masuk sekolah pun didatangi rumahnya untuk suntikan itu. Sangat memaksa, ya? Dan juga, suntikan itulah yang membuat kita semua berkumpul di sini. Dengan suntikan itu, orang- orang tepat yang dipilih akan tertidur pulas di waktu yang ditetapkan dan terbangun di waktu yang juga telah ditetapkan,” lanjut Bob.

“Apa gunanya? Untuk apa kita ‘dipilih’?” tanya Wendy. “Jimmy pernah mengatakan tentang sesuatu yang tujuannya untuk meningkatkan kekebalan, blah blah blah namun ternyata mempunyai efek samping yang berbahaya?” balas Bob. “nah, kita di sini untuk dijadikan kelinci percobaan untuk obat itu karena kita dianggap akan sanggup,”

Semua terdiam. “Bagaimana jika seumpamanya mereka berhasil?” tanya Cam. “Tak akan. Mereka tak akan pernah berhasil. Percayalah, Jimmy mengerjakan setengah dari proyek tersebut dan dia tahu itu akan sangat mustahil. Namun perusahaan itu... melanjutkannya meskipun si Mad Scientist telah menghentikannya. Jimmy juga ikut berhenti. Semua orang di Amerika pun disembunyikan, entah bagaimana, agar mereka yang tak terpilih tak akan pernah mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sedangkan bagi mereka yang terpilih untuk dijadikan uji coba, pilihan mereka hanya 2, pertama, berhasil yang berarti menjadi gila, atau gagal yang berarti mati,” kata Bob.

Mereka semua kecuali Bob pun terkejut. “Bagaimana dengan orang- orang terpilih selain kita di daerah lain?! Kita harus menyelamatkan mereka!” kata Wendy. “Dengan cara inilah kita akan menyelamatkan mereka dan kita semua, Wendy! Kita harus menghentikan mereka sebelum mereka menangkap kita, bagaimanapun caranya. Jika kita mencari orang selain kita di luar sana, percuma saja, akan memakan waktu terlalu lama dan belum tentu berhasil. Jimmy bilang, berdasarkan penelitian bertahun- tahun, kira- kira hanya ada 1 orang di setiap negara bagian yang sanggup. Bahkan mungkin tak ada sama sekali. Keren sekali di sini ada sebanyak ini, bukan? Dan juga, aku tak tahu di mana orang lain berada,” lanjut Bob.

“Tapi, berdasarkan ucapan Jimmy, aku percaya bahwa ada penyembuh dari obat itu...” kata Bob. “Tunggu, aku pusing, obat dan penyembuh... Pasti kita akan banyak membicarakannya dan aku bisa saja bingung membedakannya, mari kita sebut obat yang berbahaya, umm... FL, Falcon Liquid, atau apalah yang kau mau,” kata Cam. Bim pun membalas, “Itu terdengar sangat, sangat, konyol. Tak adakah yang lebih keren dari i...” namun dipotong Bob yang menutup mulut Bim, “Eh... Baiklah, pokoknya FL itu sepertinya bisa disembuhkan,” Bim pun mulai cemberut dan melepaskan tangan Bob dari mulutnya, “kalau begitu masih ada harapan jika telah diberi oleh ‘FL’ itu, kan?”

“Tak semudah itu, oke? Kata Jimmy obat penawarnya pun ia yang membuat diam- diam,” kata Bob. Bim pun mulai terlihat bosan dan berkata,“Dan di mana penawar itu? di lab Falcon? Yak, sip, cerita ini tamat, kita akan mati atau tidak gila...” namun dipotong oleh Trilly, “tentu saja tidak! Kalaupun ada di lab. Falcon aku akan mengambilnya, kau tahu, jaga- jaga siapa tahu kita benar- benar akan ditangkap oleh mereka. Oke, itu tadi terdengar sangat konyol, Trilly, sadarlah!” Dia mengatakannya sembari menepuk kedua pipinya.

Empty StreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang