Ch. 21. No Place Like Home

1.4K 131 37
                                    

Oh, ya ampun, aku dah nge publish chapter ini taunya yang ke save sebelumnya cuma beberapa paragraf dan begitu pula yang muncul pas di publish ; - ; Ya ampun padahal dah aku selesain. Kesel banget lah asli. Gak tau harus nangis atau marah. Yaudahlah langsung aja yah, sori malah jadi curhat, btw ; - ; I hope you like it... :^)))

"Kembali ke Minnesota?! Kenapa dari awal kita harus pergi ke sini kalau begitu?!" keluh Bob. Tidak ada yang menyuruhnya untuk menjaga mulutnya atau apapun. Trilly terlihat setuju dengan wajah merengutnya. Bim merengut lebih parah daripada Trilly. Bob tidak tahu bagaimana ia dapat menciptakan ekspresi marah sekeren itu, tetapi ia merasa bukan saatnya untuk bertanya. Nash hanya mengerang terus- menerus dan bersandar di jok mobil, masih belum keluar dari dalam. Sedangkan Melody, ia hanya terdiam dan mendengarkan penjelasan ayahnya.

"Maaf, ya, anak- anak. Aku sempat kehilangan kontak dengan James semenjak... yah, tidak penting. Tetapi untungnya aku sebelumnya telah memberitahunya untuk berdiam diri di bandara, di tempatnya berada karena aku memang sudah takut hal ini memang akan terjadi. Bagus, kan?" kata Jimmy.

Semuanya langsung melontarkan pendapat mereka. "Baiklah, baiklah! Aku sebelumnya tidak ingin membawa kalian ke tempat penampungan untuk mengecek keadaan keluarga kalian yang mungkin selamat! Jangan marah, ya, tetapi sebelumnya aku tidak terlalu memedulikan kalian. Aku pikir dengan membiarkan kalian pergi, kalian mungkin bisa mengetahui kebenaran satu per satu dan kupikir kalian mungkin bisa mencari tahu jalan keluarnya sendiri dan menghentikan kekacauan ini!" kata Jimmy pada akhirnya.

Semuanya terlihat sangat terkejut. Bim membuka mulutnya. "Orang macam apa..."

"Bagaimana dengan menyelamatkan kedua anakmu?" potong Bob. Jimmy dengan cepat menjawab, "Itu juga termasuk, tentu saja,"

Trilly akhirnya terlihat lebih marah daripada yang lain. "Bisa- bisanya kau berpikiran seperti itu! Bagaimana mungkin kami bisa mengetahui informasi atau penjelasan apapun mengenai semua ini dengan sendirinya?! Kami hanyalah sekumpulan remaja yang tidak tahu apa- apa! Bob bahkan sebelumnya salah mengira bahwa GPS- nya rusak padahal sebenarnya tidak ada apa- apa!"

"Hey!" keluh Bob.

"Dengar, ya, Pria Tua," kata Bim. "Menurutmu remaja seperti kami dapat mencari jalan keluar untuk bencana ini, seperti yang kau sebut itu, dan juga kau pikir kami dapat melawan robot dan orang- orang bersenjata itu?! Ditambah si Botak, si Ganas, dan, um... si Aktor yang Menyebalkan itu! Jangan lupa hewan- hewan super besar yang berbahaya! Lihatlah apa yang telah terjadi kepada Gadis Berambut Merah yang telah kau tanyakan sebelumnya! Kau keterlaluan!" lanjutnya. "Bahkan 'keterlaluan' bukanlah kata yang pas untukmu! Kau..."

"Seharusnya tidak perlu memberitahu bahwa kau sebelumnya tidak peduli pada kami!" potong Bob lagi- lagi. "Memperburuk keadaan saja, tahu!"

"Tapi, kan alasanku memang benar! Aku kehilangan kontak dengan James. Jika aku bisa menghubunginya mungkin aku akan menyuruhnya untuk mendatangiku lalu membawa kalian ke New York," jelas Jimmy. "lalu aku sadar bahwa menyuruh kalian berkelana sendirian itu salah. Jadi aku memutuskan untuk mendatangi James dan memastikan kalian telah sampai. Aku sudah sampai dan menunggu kalian di bandara bahkan sebelum hari ini,"

Bim memutar kedua bola matanya. Melody akhirnya terlalu kesal untuk mendengar semua orang saling berdebat hingga akhirnya berkata, "Diamlah, semuanya! Mari kita fokus dulu ke rencana. Apa kata Ayah sebelumnya? Ayah akan membawa kami ke penampungan?" Jimmy mengangguk.

Trilly kemudian bergumam, "Masih untung aku hebat dalam karate sehingga aku bisa selamat ketika di Target..."

"Sudah jangan dilanjutkan," kata Bob.

Empty StreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang