Enjoy.
"Jimmy!" sahut Wendy. Ia langsung bangkit dari ranjangnya dan mencari- cari keberadaan Jimmy di sekitar ruangan, kemudian berlari menghampirinya.
"Oh, kenapa penawarnya bisa bekerja secepat itu?" adalah jawaban Jimmy. Ia terbaring di salah satu ranjang di ruangan itu. Lengan kanannya diperban, tetapi selain itu ia tampak baik- baik saja, meskipun Wendy tidak tahu apakah Jimmy lemas karena kesakitan atau mengantuk. Kantung matanya sangat besar.
Di sebelah ranjang duduklah James yang hanya mengenakan celana cargo serta kaus berwarna putih yang menunjukkan kedua lengannya yang berotot. Jika dilihat dengan baik- baik, James mengingatkan Wendy akan seorang aktor, tetapi Wendy lupa siapa.
"Apa yang terjadi?" tanya Wendy sambil berjalan mendekati Jimmy.
"Dia menembak dirinya sendiri," kata Nash yang muncul dari belakang Wendy. Perkataannya itu membuat Jimmy merengut. "Hey, aku tidak benar- benar menembak diriku sendiri! Itu merupakan sebuah kecelakaan yang sebenarnya tidak terlalu besar,"
Wendy menatap Nash dan Jimmy secara bergantian. "Yah, begini Wendy. Masih ingat lantai empat, tempat kalian menemukan Nash dan Mel? Nah, ketika aku sedang berada di sana untuk mengambil sesuatu, James mengawasi di lantai bawah. Tetapi entah kenapa aku mendengar sebuah suara, dan asalnya dari tabung. Dan lagi- lagi, entah kenapa aku langsung menarik pelatuk dari pistol yang kubawa- bawa sebelumnya untuk berjaga- jaga,"
"Dan pelurunya memantul karena kaca tabung itu antipeluru?" tebak Wendy. Jimmy mengacungkan jempol kirinya. Yang bisa dilakukan oleh Wendy hanyalah mendesah pelan.
"Tetapi untungnya hanya tergores. Meskipun cukup sakit, sih," kata Jimmy. "dan juga ternyata suara itu berasal dari cairan dari dalam tabung. Tetapi untungnya aku sudah berhasil menciptakan penawarnya, untukmu dan juga Nash, maksudku. Sempat menemui beberapa kendala, namun tidak apa- apa."
"Baiklah, itu cukup konyol," balas Wendy. "tetapi tetap saja kau telah membantuku dan juga Nash. Jadi, terima kasih banyak, Jimmy."
Jimmy tersenyum.
***
"Hey, apakah kau tahu Trilly ada di mana? Aku belum menemuinya,"
"Entahlah, Wendy. Terakhir kali aku melihatnya, kami bertiga, ada Sean, sedang mengunjungi kamar orang tua kami. Setelahnya aku pergi untuk mengecek keadaanmu," jawab Bob. Wendy mengangguk. Bob sedang menunjukkan jalan ke arah kamar yang akan ditempati Wendy, karena ia tidak ingin tetap tinggal di ruang kesehatan. Bim serta yang lainnya melanjutkan aktivitas mereka, meskipun entah apa yang bisa mereka lakukan di tempat itu.
"Oh, omong- omong, aku bisa, kan, mengecek apakah ada teman ataupun keluargaku di sini?"
"Ya, temui saja Diane, atau para staf yang lain di meja komputer di lobi. Biar kuantar."
***
Wendy tidak berselera ketika melihat sebungkus roti dan sekotak susu untuk makan siang. Ia tidak berselera untuk memakan apapun siang itu.
Ia sedang duduk bersama teman- temannya di ruang makan, dan merasa tidak nyaman jika tidak menghabiskan makanan yang ada di hadapannya. Jadi, ia mengambil keduanya dan berkata akan memakannya di kamar saja. Wendy sadar bahwa teman- temannya sempat terlihat cemas ketika ia melakukannya.
Saat berjalan di lorong menuju kamar, Wendy terus- terusan menatap ke arah kedua kakinya yang bergerak maju, menyaksikan sepatu yang ia kenakan. Wendy mulai penasaran di mana Trilly berada.
Sebelum ia sempat memasuki pintu ke arah tangga, terdengar suara seseorang memanggilnya dari belakang. Bim berlari ke arahnya.
"Ada apa?" tanya Wendy. "Kenapa kau tidak memakannya?" Bim balas bertanya sambil menunjuk ke arah roti dan kotak susu yang ada di tangan Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty Street
Science Fiction'Saat melihat pemandangan di luar, lututnya tiba- tiba melemas dan ia pun terjatuh pelan di depan pintu' Wendy Train terbangun suatu pagi dengan menyadari beberapa hal yang ganjil. Orang tuanya sedang pergi ke negara lain dengan alasan pekerjaan, ja...