MilaNurmalasari , thank you for your support C:
I'M BACK Y'ALL, DAN YA, INI EMANG UDAH MAU 2017. OH MY GOD, I'M SO, SO, SORRY FOR NOT UPDATING FOR ALMOST, LIKE, 6 MONTHS OR SO, WTH!!! ARE YOU GUYS STILL READING THIS?! I HOPE SO :000 I need to chill~ Ok, but like, so many things had happened and so, you know... yeah... (apaan) Oke, langsung aja kuy entar lagi ngomongnya #eh
Leave a feedback and enjoy!
"T... tapi katanya kemungkinan besar orang- orang yang terpilih hanyalah kita! Maksudku, hanya ada di sekitar Minnesota," kata Bob dengan terbata- bata.
"Kemungkinan besar. Dan lagipula, Minnesota itu tempat yang besar, bukan hanya kota yang kalian tinggali, bukan begitu?" balas James. "Aku dan Jimmy sempat mengira bahwa mungkin hanya ada kalian. Kami tidak terlalu memperhatikan data- data soal anak- anak yang terpilih maupun mengeceknya lebih lanjut, maksudnya secara mendetail, karena kami telah merasa tenang hanya dengan mengetahui bahwa kalian telah berada di sini. Selamat. Baik- baik saja. Tetapi ternyata kami salah. Bukan hanya kalian,"
Wendy mengerutkan alisnya."Bagaimana kau bisa tahu soal itu?"
"Masih ingat para pekerja paksa di lab Falcon yang telah kalian lihat? Para peneliti yang dipaksa bekerja, meskipun dengan adanya semua kekacauan yang terjadi? Mereka semua selama ini diberi tempat tinggal di lab atau mungkin di mana. Beberapa waktu yang lalu, salah satu rekan Jimmy yang merupakan pekerja paksa, diam-diam mencoba untuk berkeliaran di kota setelah mengetahui dari Jimmy bahwa udara di luar telah aman untuk dihirup.
Saat sedang berjalan sendirian, ia mendengar sesuatu dan menemukan bahwa suara- suara itu berasal dari manusia. Hanya beberapa anak remaja. Untungnya, teman Jimmy, sebut saja Stu jika cerita ini mulai membingungkan, mengetahui siapa mereka. Ia langsung memberitahu Jimmy soal ini. Mereka berdua, Jimmy dan Stu, masih saling berkomunikasi sebisanya. Jimmy mendapatkan informasi yang serupa dari rekannya yang ada di LA, Idaho, dan yang lainnya. Mereka, maksudku, kami, mulai membuat semacam rencana untuk semua ini,"
Tidak ada yang berbicara selama beberapa saat. Ternyata di luar sana masih ada anak- anak seperti mereka yang berkeliaran. Wendy benar- benar berharap mereka selamat dan tidak terluka. Dan juga, ia berdoa semoga keberadaan anak- anak terpilih itu tidak diketahui oleh pihak- pihak yang salah. Seperti Cam, contohnya. Mengingat kembali soal Cam saja sudah membuat Wendy ingin melompat keluar dari pesawat yang sedang ia tumpangi dan langsung mendaratkan kedua telapak kakinya tepat di wajah orang itu.
"Kenapa... kenapa kau merahasiakan semua ini dari kami? Maksudku, ini bukan informasi yang berbahaya untuk disebar, kan?" tanya Wendy.
James hanya menatap Wendy sejenak, sebelum mengangkat kedua bahunya. "Entahlah. Kurasa ini bukanlah informasi yang berharga. Tidak terlalu. Stu dan rekan- rekannya yang lain juga sedang berusaha untuk menyelamatkan anak- anak itu, seperti yang sedang aku dan Jimmy lakukan. Mereka aman,"
Wendy mengerucutkan bibirnya setelah mendengarnya. Alasan Jimmy cukup masuk akal. Hanya saja, ia tidak terlalu suka dengan kenyataan bahwa Jimmy dan James ternyata masih menyimpan sebuah informasi atau mungkin lebih, yang belum diberitahukan kepada ia dan teman- temannya.
"Omong- omong," lanjut James, memecahkan keheningan. "aku akan mulai menjelaskan tempat- tempat yang ada di peta. Ke mana kalian harus menuju, tempat apa yang tidak boleh didatangi, dan semacamnya.
Para peneliti di lab Falcon yang akan kalian kunjungi nanti tidaklah bersalah. Tidak perlu melukai mereka. Kita justru harus menyelamatkan semua orang. Tenang saja, mereka juga tidak akan melakukan hal yang buruk kepada kalian. Mereka mungkin justru akan membantu sebisanya. Yah, mungkin. Berhati- hati sajalah. Yang penting, kalian harus bisa melakukan tugas kalian sebaik mungkin. Aku dan Jimmy kekurangan orang, jadi kuharap kalian mengerti,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty Street
Ciencia Ficción'Saat melihat pemandangan di luar, lututnya tiba- tiba melemas dan ia pun terjatuh pelan di depan pintu' Wendy Train terbangun suatu pagi dengan menyadari beberapa hal yang ganjil. Orang tuanya sedang pergi ke negara lain dengan alasan pekerjaan, ja...