Nash dan teman-temannya duduk diam tak berbicara, dihiasi oleh tatapan-tatapan kosong, menerawang, dan bahkan ada yang terlihat sayu karena lelah dan mengantuk. Nash termasuk dalam kategori yang terakhir. Ia duduk di bangku pengemudi sembari bersedekap, dengan kedua mata yang terasa mulai memberat.
"Aku tahu ini terdengar salah, tetapi aku merasa ingin tidur meskipun ada sesuatu yang tidak beres di sini," ungkapnya, berusaha keras menahan diri agar tak menguap.
Melody, kembarannya, menepuk lengan Nash dengan agak keras dari sampingnya. "Kau yang membawa kita kemari, jangan tidur!" ancamnya.
Tetapi, Nash hanya menggumamkan sesuatu yang tidak jelas dan kembali terdiam. "Entah ini karena aku hampir terbawa ke dunia mimpi atau apa,tetapi aku tiba-tiba teringat ketika dulu kita bersembunyi di ruangan rahasia setiap kali Ayah mengajak kita ke lab," ucapnya setelah agak lama.
Pada awalnya Melody tidak menjawab. Wajahnya masih terlihat agak kesal akibat pernyataan Nash sebelum itu. Namun, ekspresinya lalu melunak dan ia seperti sedang berusaha mendengarkan. Dari kaca spion tengah mobil, ia bisa melihat bahwa teman-temannya yang lain sedang melamun dan menatap apa saja yang tersedia di dalam jarak pandang mereka, pikiran melayang ke lain tempat. Apakah mereka ikut menyimak dan mempedulikan pembicaraan ini atau tidak, Melody tak tahu pasti.
Di saat dirinya sedang mengamati semua itu, Nash bergerak ditempat duduknya dan tiba-tiba saja menyengir kecil. "Ingat ketika kita berlari di lorong-lorong dan memasuki setiap ruangan yang kita inginkan?"
"Kita akan menyentuh benda apa pun yang dilarang bagi kita untuk disentuh," timpal Melody pelan.
"Ya, dan terkadang kita mencopot bagian-bagian dari mesin sehingga keesokan harinya orang-orang kebingungan,"
"Dan Ayah pasti tahu itu akibat ulah siapa,"
"Ya. Terutama ketika kita melakukan sesuatu terhadap MX7Z. Dia marah besar dan aku ingat ketika wajahnya menjadi sangat merah," Begitu mendengarnya, Melody tertawa kecil dan segera diikuti oleh kembarannya.
Trilly yang sedari tadi memperhatikan, langsung bertanya,"Kau sempat melakukan sesuatu terhadap MX7Z?"
Nash mengangguk. "Tetapi bukan masalah besar. Semuanyalangsung dapat diatasi,"
"Bagaimana bisa kau melakukannya? Maksudku, benda itu pasti dijaga ketat, bukan begitu?"
Dari balik bahunya, Nash menoleh dan menjawab, "Aku dan Melody selalu bersembunyi di sebuah ruangan rahasia yang sebenarnya dulu dibuat oleh Ayah sendiri. Di sanalah ide MX7Z pertama kali muncul. Di sanalah tempatnya mengurung diri berjam-jam, menciptakan dan menyempurnakan rancangannya sedemikian rupa. Meskipun ia kemudian sudah tidak memerlukan lagi tempat itu dan mengabaikannya, beberapa berkas lama miliknya masih tersimpan di dalamnya, bagaikan tumpukan sampah yang sudah tidak diperlukan. Aku dan Melody bisa membaca semuanya kapan saja yang kami inginkan, dan aku secara tidak sengaja menemukan ruangan tempat MX7Z diletakkan, kemudian memutuskan untuk berbuat kejahilan. Kami tidak tahubahwa kami yang kemudian akan menjadi kelinci percobaannya. Di tes pertama aku terkena flu selama seminggu akibat ulahku sendiri mengutak-atik MX7Z, begitu pula Melody,"
Dari caranya bercerita, Nash masih bisa tertawa dan terdengar gembira secara tulus dan nyata. Namun ia sadar hal itu dikarenakan cerita tersebut belum sampai ke bagian di mana ia dan kembarannya akan terlelap selama lima tahun lamanya.
"Dan beberapa percobaan kemudian..." Nash memulai. Garis-garis di wajahnya mulai berubah. "yah, kau tahulah." Ia tidak melanjutkan.
Haley yang sedari tadi mau tidak mau ikut mendengarkan, langsung mengerutkan alisnya. "Hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty Street
Science Fiction'Saat melihat pemandangan di luar, lututnya tiba- tiba melemas dan ia pun terjatuh pelan di depan pintu' Wendy Train terbangun suatu pagi dengan menyadari beberapa hal yang ganjil. Orang tuanya sedang pergi ke negara lain dengan alasan pekerjaan, ja...