10. Sadar akan sesuatu

17.4K 1K 4
                                    

Kabarin kalo ada typo.

Alfa memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumah Stela menunggu gadis itu keluar dari dalam rumahnya. Tidak perlu menunggu sampai setengah jam Stela sudah keluar dengan seragamnya yang sudah rapi.

"Yuk kak!!" Stela berjalan di depan mobil Alfa dan duduk di kursi samping pengemudi. Bersamaan dengan Alfa yang masuk ke kursi pengemudi.

"Gue boleh tanya?" Tanya Alfa pelan pelan. Dia masih ragu akan sebuah hal, tentang Stela yang merupakan anak Joanna dan tinggal di rumah Angkasa, apa mungkin dia adiknya Angkasa? Wajahnya juga lumayan mirip dengan Angkasa.

"Boleh, tanya apa kak?"

"Lo adiknya bang Angkasa?"

Deg.

Stela seketika terdiam, kenapa Alfa tiba tiba bertanya begitu? Apa dia kenal Angkasa? Apa dia pernah dekat dengan Angkasa?.

"Ke-kenapa tiba tiba nanya itu?" Tanya balik Stela terbata bata. Alfa melirik Stela dari kaca spion atas, terlihat wajah Stela yang gugup. Stela ikut melirik Alfa dari spion atas lalu mengalihkan pandangannya.

"Wajah lo mirip bang Angkasa" Stela terdiam beberapa saat. Entah kenapa dia tidak nyaman jika Alfa membahas tentang Angkasa pagi pagi begini.

"Iya, gue adiknya" jawab Stela cepat.

"Udah gue duga" Stela masih diam enggak menatap Alfa. Pikiran Stela kini menjadi kacau, kenangan tentang Angkasa kembali muncul. Kepergian Angkasa yang tiba tiba, dan...ah sudahlah.

Mobil Alfa berhenti di parkiran sekolah. Dengan segera Stela keluar dari mobil Alfa dan bergegas masuk ke dalam kelas tanpa memperdulikan Alfa yang memanggilnya. Alfa yang melihat tingkah Stela menjambak rambutnya frustasi.

"Harusnya gue gak tanya dulu ah sialan!!!" Alfa menendang ban mobilnya kesal lalu berjalan cepat menuju basecamp. Setiap pandangan menatapnya bingung, meskipun sudah biasa melihat Alfa berangkat sekolah dengan mood buruk, tapi yang aneh adalah dia terus membuntuti Stela dari belakang. Padahal niatnya ke basecamp tapi dia masih ingin mengikuti Stela.

Merasa di buntuti Stela berhenti melangkah lalu berbalik badan.

Dugh.

"Aws.." pekik Stela ketika keningnya menabrak brutal dada bidang Alfa.

"Kenapa kabur? Pake lari segala" Stela sedikit terdiam sambil mengusap keningnya.

"Kak Alfa kenapa buntutin gue?"

"Gak tau" jawab Alfa acuh lalu berlalu pergi meninggalkan Stela yang merutukinya dalam hati.

"Gak jelas!" Umpat Stela lalu berjalan menuju kelasnya sambil menahan emosi.

Brakh.

Stefanny, Sheerin, Kayla dan Salsa terperanjat kaget karena Stela meletakkan tasnya——ralat membanting tasnya dengan kasar di meja bangkunya. Wajah Stela pun tampak kesal dan sesekali mendengus.

"Kenapa lo? Telat datang bulan?" Tanya asal Salsa sekenanya.

"Gak!" Ketus Stela sambil melipat tangannya di depan dada.

"Kak Alfa lagi pasti, iyakan?" Tepat sasaran sekali pertanyaan Stefanny.

"Hm"

"Kalian tuh ya belum juga jadian udah hobi ribut, gak kebayang kalo udah nikah, bisa bisa rumah lo kaya kapal pecah" ujar Sheerin yang sedang memakan kripik singkong.

ALFAREZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang