Kabarin kalo ada typo.
Sore ini sekumpulan anak Alfagar sudah berkumpul di dalam basecamp mereka. Masing masing membawa senjatanya, tangan kosong tentunya. Alfa sudah melarang mereka membawa sajam karena itu bukan cara bermain anak Alfagar ketika tawuran.
"Sam, gimana anak anak? Udah siap?" Tanya Alfa pada Samuel yang tengah mengikatkan dasi di keningnya.
"Udah, mereka udah pada nunggu semua juga, anak Arviska masih belum dateng"
"Di sekolah udah sepi? Jangan sampai kejadian Stela waktu itu keulang lagi"
"Siap!!"
"Meluncur sekarang!!" Perintah Alfa tegas lalu diikuti teman temannya keluar basecamp.
____________________
Kali ini Stela hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu. Tidak seperti biasanya, gadis itu nampak lebih banyak melamun ketika mendengar akan adanya tawuran antara Alfagar dan Arviska. Sejujurnya dia khawatir dengan keadaan Alfa, mengingat kejadian tempo hari. Ya meskipun Alfagar yang menang tetap saja Alfa terluka.
"Woy Stel!! Mikirin apaan lo? Ngelamun bae" Lamunan Stela seketika sirna ketika suara Stefanny menggema di telinganya.
"Ha? Oh gue? Enggak gak mikirin apa apa" elak Stela kembali melamun.
"Mikirin kak Alfa kan lo pasti? Udah lah gue tau kalo lo pasti lagi mikirin dia"
"Enggak! Apaansih!" Stela mendengus kecil. Gengsi juga mau jujur, toh nanti dia malah kena ejek lagi kalo jujur.
_______________
"Masih kurang ternyata kekalahan lo kemarin?" Ujar Alfa berhadapan langsung dengan Yugo. Kilatan amarah sama sama terpancar dari mata keduanya, Alfa dengan dendamnya dan Yugo dengan api cemburunya. Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti awal mula permusuhan antara Yugo dan Alfa. Yang mereka tahu adalah Yugo merupakan musuh terbesar Alfa dan orang yang sangat ingin Alfa bunuh secepatnya.
"Kali ini gue pastiin Alfagar yang bakal nangis kekalahan!" Ujar Yugo percaya diri. Namun ucapan itu justru mengundang gelak tawa dari anak anak Alfagar.
"Mimpi lo ketinggian bujang!!"
"Tau lo! Bangun napa bangun, tidur bae!!"
Wajah Yugo seketika merah padam.
"Sialan!! Serang!!"Tawuran pun berlangsung ricuh, Yugo yang berhadapan langsung dengan Alfa terlihat cukup handal mengimbangi tendangan dan pukulan Alfa.
Bugh
Dugh
Bugh
Bagh
Pukulan demi pukulan saling beradu di antara wajah mereka. Bahkan wajah Yugo sampai hampir tidak berbentuk karena mendapat banyak pukulan dari Alfa.
Bugh.
Yugo tersungkur di tanah dengan berbagai lebam dan darah yang bercucuran dari wajahnya. Alfa berjalan mendekati Yugo dan menindih perut cowok itu. Sekali lagi——ralat untuk kesekian kalinya Alfa memberikan Yugo banyak pukulan hingga nafasnya hampir habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ [END]
Roman pour Adolescents[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼] ⚠️DONT COPY MY STORY⚠️ Ini hanya sebuah cerita tentang Alfarez Daniel Mahardika, Si tampan kembaran Malaikat pencabut nyawa. Ketua geng ALFAGAR yang terkenal akan julukan 'The King O...