8. Keributan pagi hari.

19.6K 1.1K 2
                                    

Kabarin kalo ada typo.

Stela menghempaskan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit langit kamarnya. Ingatannya tentang Angkasa kembali menyatu. Wajah Aska, sangat mirip dengan Angkasa.

Stela menoleh menatap ke nakas dekat kasurnya, dimana tempatnya menyimpan foto Angkasa semasa dulu. Tangannya terulur mengambil fotonya bersama Angkasa, memeluknya erat seakan tengah memeluk Angkasa.

"Kakak Mirip sama kak Aska, mirip banget" lirihnya sambil memeluk erat foto Angkasa. Stela tidak menangis, dia hanya terdiam memeluk erat bingkai foto Angkasa.

"Kenapa, harus kakak" lirihnya lagi mengingat kejadian tiga tahun silam.

"Stela?" Dengan segera Stela kembali meletakkan foto tadi ke nakas dan duduk tenang di atas kasurnya.

"Kenapa Ma?" Joanna tersenyum lalu duduk di sebelah Stela, tangannya mengusap sayang rambut Stela.

"Gimana tadi sama Alfa?"

"Lancar Ma" jawab Stela jujur. Lagi pula meskipun tadi ada sedikit masalah itu tidak perlu di ceritakan pada Joanna.

"Alfa itu anak baik, jangan bikin dia sakit hati ya, udah cukup dia tertekan sama semua, kamu buruan tidur, oke?"

"Iya Ma" Joanna tersenyum lalu undur diri dari kamar Stela.

"Sakit hati? Sama semua?"

******

Pagi ini bukan pagi yang membosankan seperti biasanya. Kali ini berbeda karena suasana di Starshine tengah panas karena duel dua orang yang terkenal di sana.

Bugh

Bugh

Bugh

Telak! Aska sudah tersungkur di tanah dengan berbagai luka lebam di wajahnya. Alfa yang sudah tidak bisa mengontrol diri langsung kembali menindih tubuh Aska dan memukul wajahnya berkali kali.

"AL!! LEPASIN!!" Pekik Samuel berusaha melerai keduanya. Tapi Alfa dengan kekuatannya malah menepis kasar Samuel.

"Pawangnya kemana lagi nih!!" Raja terus mengedarkan pandangan berusaha mencari keberadaan Stela. Kenapa dia belum berangkat jam segini? Bisa bisa Aska mati mendadak jika Alfa tidak segera di pisahkan.

"KAK ALFA!!" Pekik Stela langsung menarik Alfa menjauh dari tubuh Aska.

Mata elang Alfa yang semula tertuju pada Aska kini tertuju pada Stela.
"Kak udah cukup!" Ujar Stela menenangkan Alfa. Entah hantu apa yang merasuki Alfa tiba tiba saja cowok itu sudah menggila pagi pagi begini.

"Kenapa?? Kenapa lerai gue sama dia?! Oh, lo suka sama dia?!"

Tuhkan demitnya kumat lagi.

"Apaan sih kak?!"

"Lo suka kan sama Aska?!!" Suara Alfa melengking menusuk telinga para pendengarnya. Stela yang sudah hafal sikap Alfa hanya diam membiarkan cowok di depannya ini bertingkah sesukanya.

"SANA OBATIN PACAR LO YANG LEMAH!!" Alfa beranjak pergi dengan emosi menggebu-gebu. Sedangkan Stela hanya diam. Lalu dia mencoba membantu Aska menuju UKS di bantu anak Alfagar lainnya.

ALFAREZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang