"Iya, pengusaha terkenal tuan Samuel Dirgantara kini tengah sibuk sibuknya merintis bisnis baru bersama sang istri nyonya Stefanny Megantari".
"Butik dari Nyonya Stefanny sendiri sangat sukses pesat akhir akhir ini, tidak heran jika pasangan ini menjadi couple terfavorit setelah pasangan Alfarez dan Auristella".
"Mommy?itu bukannya om Samuel sama tante Stefanny?" Tanya seorang anak laki laki berambut pirang dengan mata hijau indah yang sedang duduk bersama adiknya di depan televisi.
"Kamu masih hafal ternyata sama om Samuel" balas seorang wanita cantik berusia sekitar 28 tahun dengan pakaian santai.
"Kan mereka sahabat Mommy sama Daddy, sama aku gak hafal, Yelena pasti juga hafal siapa mereka" kata anak itu lagi.
"Daddy pulang" suara itu berasal dari seorang laki laki dengan setelan jas berwarna coklat susu dan membawa beberapa paper bag berisi mainan untuk dua malaikat kecilnya.
"DADDY!!".
"omg, my baby".
"oke Daddy bawa mainan buat kalian sekarang Daddy mau mandi kalian main sendiri oke?".
"OKE DAD, THANKS DAD".
laki laki itu lalu berjalan menuju dapur untuk menyapa istrinya.
"tumben gak lembur" kata sang istri menggoda."lembur terus capek atuh" jawabnya sambil bercanda.
"anterin ya ke kamar" sang istri tertawa mendengar suaminya yang selalu manja setelah pernikahan mereka, meskipun sebelumnya tetap manja.
"Alfarez Daniel Mahardika, masih gak nyangka sekarang jadi bapak dari anak anak aku" kata wanita yang tidak lain adalah Auristella Diana Legarist.
"apa sih, masih gitu aja" jawab Alfa mendekati Stela lalu memeluknya dari belakang. aroma parfum favorit Alfa.
"bercanda sayang, mandi sana bau tau" kata Stela membuat Alfa semakin mengusapkan wajahnya di leher Stela.
"aku masukin juga kamu ke kamar mandi" Stela yang mendengarnya langsung tertawa.
"jangan ah nanti nambah lagi" Alfa tertawa geli mendengarnya. "emang gak mau nambah?".
"dua aja udah cukup bikin aku pusing, sana mandi pasti udah di tungguin Alvan sama Yelena" Alfa lalu melepaskan pelukannya dan masuk ke dalam kamar mandi.
sementara Stela meletakkan baju kotor Alfa ke mesin cuci dan berjalan keluar menemui putra putrinya.
"Mommy, look this is a gift from Daddy" kata Alvan menunjukkan sebuah pesawat kontrol model terbaru.
"it looks good, Yelena?” panggil Stela pada putrinya yang memang dasarnya sedikit berbicara dan berwajah cuek namun cantik.
"I think Daddy knows my taste" jawabnya menunjukkan sebuah satu paket alat lukis.
"yeah, i think so" balas Stela mengusap rambut pirang Yelena.
"Mommy? Waktu itu aku sama Yelena gak sengaja dengar, katanya kita bakal pindah ke Indonesia?why?" Alfa yang baru saja tiba di ruang tengah langsung duduk ikut menimbrung.
"karena kakek sama nenek mau kalian sekolah di Indonesia, bukan di Sidney" jawab Alfa mengambil camilan di meja. Alvan yang belum pernah ke Indonesia sedikit terdiam begitupun Yelena.
"Alvanzo Gabian Mahardika, kamu perlu bimbel bahasa indonesia lagi ayo siap siap waktunya bimbel" kata Alfa lalu Alvan beranjak pergi ke kamarnya.
"Yelena Gebian Mahardika, it's time for you to tutor with Mommy" kata Stela berdiri merapikan mainan Yelena. "yes Mommy".
Yelena dan Alvan memiliki banyak perbedaan, Alvan merupakan anak yang hiperaktif dan ceria. wajahnya selalu berseri dan lebih lihai memakai bahasa Indonesia. sementara Yelena sebaliknya. menjadi gadis cuek, dingin, jutek adalah pilihan Yelena.
"Kayanya Yelena perlu bimbel lebih deh" bisik Alfa pada Stela yang masih bisa di dengar Yelena.
"I can hear you" sahut Yelena begitu dia keluar dari kamar dengan menenteng tas ranselnya.
"sorry dear, but you really need tutoring more than you brother" kata Stela memberikan penjelasan agar putrinya mengerti. Alvan yang baru saja keluar kamar menatap mereka lalu mendekati Yelena.
"kau tau isi buku kemarin bukan?" Yelena menatap Alvan serius begitupun sebaliknya.
"kita lihat aja" kata Alfa memberikan ruang untuk kedua buah hatinya. dia tahu Alvan mungkin bisa memberikan pengertian pada Yelena karena dia kakaknya.
"kita memang punya pilihan dan hak, tapi suatu waktu kita juga kadang perlu mendengarkan orang lain" Yelena menatap Alvan dalam.
"But I'm not in the mood to listen to them" jawab Yelena dingin seperti biasanya.
"berarti kamu harus siap jika mereka tidak mau peduli denganmu" Alvan memang paling tahu cara menenangkan adiknya.
"ok, I will obey Mommy's wish" Alvan tersenyum lebar lalu memeluk erat Yelena.
"baru adik abang!" Stela dan Alfa yang melihat keduanya sontak ikut tersenyum lega.
Alvan memang terlihat seperti anak kecil pada umumnya tapi pemikirannya jauh lebih dewasa dan luas. dia tahu apa yang harus dia lakukan ketika orang tuanya bertengkar, dan apa yang harus dia lakukan ketika adiknya marah. dia tahu semuanya yang ada di keluarganya. di tambah Alvan merupakan anak indigo.
"anak kita" bisik Alfa pada Stela.
"iya"."oke! c'mon guys" ajak Alfa lalu keempatnya pergi menuju bimbel bersama.
keluarga kecil impian Alfa dan Stela kini sudah terbangun. kehadiran Alvan dan Yelena memberikan cahaya baru bagi mereka. meskipun awalnya mereka sedikit kuwalahan namun sekarang lihatnya saja Alvan, mereka berhasil membesarkannya sebagai laki laki yang mampu menghargai keluarga dan mencintai adiknya.
HII GAISS🤙🏻🤙🏻.
OMGGGG ga nyangka Alfarez udah ending niii😭😭.sebelumya mimin bener bener berterima kasih banyak banget buat para readers yang masih mau bertahan baca cerita ini❤️❤️❤️.
sayang banget sama kalian yang udah support juga, vote, komen, bahkan follow mimin❤️❤️❤️.
semoga di karya mimin berikutnya kalian suka ya❤️.
next story mimin masih dalam pengerjaan, dan untuk jadwal publish bakal mimin kasih pengumuman juga disini❤️.
jangan lupa mampir ya❤️❤️.thx for all and happy new year readers ❤️❤️❤️❤️.
semoga di tahun 2022 kebahagian selalu bersama kalian❤️.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ [END]
Novela Juvenil[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼] ⚠️DONT COPY MY STORY⚠️ Ini hanya sebuah cerita tentang Alfarez Daniel Mahardika, Si tampan kembaran Malaikat pencabut nyawa. Ketua geng ALFAGAR yang terkenal akan julukan 'The King O...