Kabarin kalo ada typo.
Stela mencoba menahan emosinya saat melihat bangkunya di penuhi coretan dan kalimat kasar. Dia tahu ini pasti ulah fans fanatik Alfa.
"JUNO!! MARCO!!! VENUS!!" Teriak Stela sambil berkacak pinggang menunggu kemunculan tiga kucrut anak buah Alfa.
"Apa sih Stel berisik bang...eh buset!! Kerjaan siapa nih?!!" Pekik Venus terkejut melihat bangku Stela di penuhi coretan.
"Gue harus nya nanya! Siapa yang tadi di bangku gue?!!" Tidak ada yang berani menjawab.
"Jangan bilang kelakuan senior?" Tebak Stefanny tepat sasaran. Stela memijit pelipisnya. Kenapa semua orang iri padanya sih? Dia tahu dia cantik dan bisa menarik perhatian Alfa tapi kalo iri gak gini caranya.
"Alah palingan juga kelakuan Jessi" atensi mereka beralih pada Salsa yang duduk di atas mejanya seraya mengunyah permen karet.
"Sialan tuh nenek lampir! Samperin!!" Stela beranjak keluar kelas menuju kelas Jessi di susul teman temannya.
Dan kebetulan Jessi satu kelas dengan Alfa. Meskipun Stela sedikit ragu bertemu Alfa apalagi dalam kondisi dia ingin melabrak Jessi, tapi mau bagaimana lagi. Ini menyangkut harga dirinya.
"Permisi! Ada yang namanya Jessi?" Tanya Stela sedikit mengeraskan suaranya.
"Gue Jessi, kenapa?" Stela menatap gadis itu dari atas sampai bawah.
"Simpel, gue cuma mau tanya, maksud lo apa coret coret bangku gue?" Alfa yang mendengar suara Stela barusan langsung terbangun dari tidurnya dan beranjak mendekati mereka.
"Gue gak suka lo kegatelan sama Alfa!!"
Stela paham sekarang, hanya karena seorang Alfa Jessi berani menantangnya? Belum pernah di pecelin sama Stela ya gini.
"just because of a boy?" Stela memijat sejenak pelipisnya.
"Rendahan banget cara lo!"
"Gue rendahan atau lo murahan??" Stela berusaha menahan amarahnya, oke sabar Stela jangan di cakar tahan.
"Gak sadar diri banget lo, ngatain Stela murahan situ sendiri hobinya jual badan ke om om" ketus Salsa naik pitam karena tidak terima Stela di hina.
"Sialan lo!!"
"Shit! noisy and annoying" umpat Alfa berdiri menjulang di belakang Jessi. Seketika tubuh Stela menegang mendadak. Suara Alfa berhasil membuat emosinya berubah menjadi gemetar.
"Punya masalah selesain di luar kelas bisa kan?" Tambah Samuel berkacak pinggang jengah mendengar keributan para gadis.
"DIEM!! GUE GAK ADA URUSAN SAMA ANAK ALFAGAR!!" Tegas Stela naik pitam.
Bukan hanya Alfa dan anak Alfagar yang terkejut tapi juga teman temannya yang lain. Baru kali ini Stela terlihat benar benar marah di hadapan mereka.
"Argh.. Anjing!!" Stela mengumpat lalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan teman temannya.
"Tuh anak kerasukan apa coba" gumam Raja yang masih tercengang karena bentakan Stela tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ [END]
Novela Juvenil[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼] ⚠️DONT COPY MY STORY⚠️ Ini hanya sebuah cerita tentang Alfarez Daniel Mahardika, Si tampan kembaran Malaikat pencabut nyawa. Ketua geng ALFAGAR yang terkenal akan julukan 'The King O...