Kabarin kalo ada typo.
Stela merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah kepulangan Aska. Dia terus mengingat kejadian Alfa ketika memberikan nafas buatan Jihan.
"Argh..sialan!!" Umpat Stela lalu terduduk di atas kasurnya. Dia berjalan menuju kamar mandi untuk menenangkan diri dan sekaligus me time.
Stela menoleh ketika ke nakas kamarnya ketika selesai mandi. Dia mengabaikan panggilan Alfa dan mematikan ponselnya. Rasanya sangat malas meladeni Alfa setelah kejadian tadi.
_____________________
Alfa hampir saja kehilangan kesabarannya. Stela sedari tadi tidak menjawab panggilannya.
Alfa sekarang berada di basecamp, dia memutuskan pulang setelah kejadian tadi. Apalagi mengingat raut wajah Stela yang tampak marah dan datar ketika melihatnya memberikan nafas buatan untuk Jihan.
"Kenapa sih Al? Susah amat kayanya telfon Stela aja" ujar Samuel yang tampak risih melihat wajah kesal Alfa.
"Dia gak jawab telfon gue..arghh..sialan!!" Umpat Alfa lalu menyenderkan punggungnya di sofa.
"Makanya jangan sembarangan kasih nafas buatan, kena imbas kan" timpal Laksa baru keluar dari dapur dengan macaroni cheese.
"Maksud lo?"
"Jangan lo pikir masalah lo kasih nafas buatan Jihan tadi cuman Mahardika family yang tahu, semua anak Starshine, bahkan sampai fans lo di luar sekolah udah pada tahu"
Alfa terdiam. Susah juga ternyata menjadi cowok ganteng.
"Jahat lo Al!!" Pekik Raja sambil bersedekap dada.
"Jangan nambahin emosi deh Ja" sinis Alfa memijat pelipisnya. Alfa merutuki Jihan dalam hatinya. Dia pasti akan memberi pelajaran Jihan nanti.
"Kenapa bisa lo kasih nafas buatan Stela? Kenapa bukan Yugo?" Tanya bertubi tubi Liam yang baru ikut nimbrung, diikuti Galaksi dan Justin.
"Udah! Jangan di bahas lagi, pusing gue!!" Sentak Alfa berlalu pergi menuju kamar utama.
_____________________
Stela berjalan menuruni tangga rumahnya menuju keluar rumah untuk berangkat sekolah. Dia sengaja berangkat jauh lebih pagi agar tidak bertemu dengan Alfa. Tapi langkahnya berhenti ketika melihat seorang cowok dengan hoodie hitam sedang duduk rapi di sofa rumahnya. Tapi bukan Alfa, itu Aska.
"Kak Aska?" Merasa terpanggil Aska menoleh.
"Udah siap? Yuk berangkat!" Seru Aska berdiri dari duduknya sambil menenteng tas ranselnya.
"Eh..eum...a-ayo!" Stela berjalan bersama Aska keluar rumah. Hari ini Aska naik motor, cowok itu lumayan jarang naik mobil. Menurutnya naik motor bersama Stela itu lebih enak, bisa di peluk soalnya.
"Udah?" Tanya Aska pada Stela yang sedang memasang helmnya.
"Udah kak" motor Aska melaju perlahan keluar dari komplek perumahan Stela.
Alfa yang berniat menuju rumah Stela seketika naik pitam ketika melihat Stela berangkat dengan Aska. Tidak dia tidak akan membiarkan Aska mengambil Stela darinya.
Alfa melajukan motornya menyusul Aska dengan jarak cukup jauh. Sedangkan Aska dan Stela tampak nyaman satu sama lain. Obrolan mereka tampak nyambung, Alfa yang melihat hal itu di buat kesal sendiri bahkan rasanya ingin menghajar Aska saat itu juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ [END]
Jugendliteratur[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼] ⚠️DONT COPY MY STORY⚠️ Ini hanya sebuah cerita tentang Alfarez Daniel Mahardika, Si tampan kembaran Malaikat pencabut nyawa. Ketua geng ALFAGAR yang terkenal akan julukan 'The King O...