22. Permintaan maaf Alfa

12.5K 715 21
                                    

Kabarin kalo ada typo

"Stela?" Tidak ada sahutan dari gadis itu. Tatapannya kosong menatap papan tulis yang bahkan tidak ada tulisannya sama sekali. Kayla, Salsa, Stefanny, dan Sheerin jadi bingung sendiri. Tingkah Stela berubah drastis setelah kembali dari toilet. Bahkan matanya terlihat sembab.

"Stel...?"

"Eh iya kenapa?"

"Lo kenapa sih?"

"Gue? Gue enggak apa apa, kantin yuk!! Gue laper"

Mereka berempat saling menatap lalu mengangguk setuju. Mereka berjalan bersama menuju kantin, Stela yang biasanya berisik kini lebih banyak melamun dan berdiam diri. Entahlah dia masih kepikiran soal di UKS tadi pagi. Bahkan, setelah kejadian itu Alfa tidak meminta maaf padanya.

"Lo pesen apa Stel? Biar gue pesenin"

"Gue gak usah, gak laper"

"Lah gimana sih? Katanya tadi laper?" Stela menghela nafas lalu menatap menu yang terpampang di atas.

"Gue es teh sama bakso aja"

Stela memilih duduk dari pada ikut bersama teman temannya memesan makanan. Moodnya sangat hancur karena sikap Alfa bersama Jihan.

"Hai?" Stela mendongak mendapat sosok Aska yang tersenyum menatapnya hangat.

"Eh kak Aska, udah sembuh?"

"Ya gitu lah, tumben gak sama Alfa?"

Stela kembali terdiam saat Aska membahas tentang Alfa. Aska yang sadar perubahan wajah Stela langsung saja memutar otak mencari topik yang membuat mood Stela kembali.

"Eh sorry gue kayanya terlalu ngurusin ya?"

"Enggak kak"

"Mana temen temen lo?"

"Lagi pesen makanan"

*******

"Kantin? Atau warung mang Oji?"

"Kantin aja lah biar ada pemandangan gitu"

Alfa hanya diam menyimak obrolan para teman temannya. Laskar yang kebetulan duduk di sebelah Alfa menyenggol lengan cowok itu.

"Kenapa lo?"

"Gak apa apa, ayo kantin"

Anggota Alfagar berseru heboh saat Alfa berjalan memimpin menuju ke kantin. Banyak teriakan para siswi masih terdengar di telinganya. Namun wajah datar Alfa seketika berubah menjadi penuh emosi. Rahangnya mengeras tangannya terkepal kuat bahkan otot-otot tangannya menonjol menunjukkan aura kemarahan.

"Al.."

Tanpa basa basi Alfa langsung berjalan cepat menunggu bangku kantin yang sedari tadi membuat amarahnya meletup-letup.

Bugh

Satu bogeman mentah mendarat sempurna di rahang Aska.

ALFAREZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang