20. Balas dendam Stefanny

11.8K 799 10
                                    

Kabarin kalo ada typo

Stefanny menatap kesal papan tulis di depannya. Stela yang melihat wajah muram Stefanny langsung peka dan mengusap bahunya.

"Udah Stef, udah, jangan terlalu di bikin kesel" ujar Stela sambil menenangkan sahabatnya.

"Lihat aja nanti pembalasan gue" ujar Stefanny mengepalkan tangannya menyalurkan rasa amarahnya.

"Udah Stel, si Stefanny emang gitu, biarin aja udah biarin, biarin aja udah biarin, biarin aja udah biarin, biar-"

"Diem atau gue bacok!" Ketus Salsa menyodorkan silet di tangannya di depan wajah Sheerin.

"Iya iya" ujar Sheerin menutup mulutnya.

Stela menatap keluar kaca kelas terlihat ada beberapa murid yang keluar berlarian menuju lorong belakang.

"Lorong belakang, lorong belakang!!" Ujar Stela menepuk nepuk bahu Stefanny.

"Kenapa sih!!" Ujar Stefanny kesal.

"BURUAN LORONG BELAKANG ANJING ADA YANG BERANTEM!!" Kesal Stela berlari duluan keluar kelas.

"Anjir!!"

Mereka berlari menuju lorong belakang di dekat basecamp Alfagar.
Mereka membelah kerumunan siswa dan seketika nafas Stefanny tercekat saat melihat ternyata Samuel yang tengah bertengkar dengan Tony.

Stefanny ingin berteriak melerai keduanya tapi lagi lagi dia harus menahan kesal karena Jihan yang datang. Bukan hanya Stefanny tapi Stela juga menahan amarahnya.

"Kak udah.." ujar Jihan sambil menangis sesegukan menahan lengan kekar Samuel agar tidak memukuli Tony lagi.

"LO SUKA DI LECEHIN DIA HA?!" Bentak Samuel menatap penuh amarah Jihan.

"Cukup kak.."

"Arghh!!" Samuel melenggang pergi tanpa melihat Stefanny sedikit pun. Hati Stefanny semakin sakit. Jihan, gadis itu harus menerima pembalasannya.

Stefanny melenggang pergi tanpa menghiraukan panggilan Stela. Saat Stela ingin menyusul, Alfa menahan tangan gadis itu.

"Mau kemana?" Tanya Alfa menatap Stela penuh tanda tanya.

"Nyusul Stefanny, oh ya, kak nanti ada waktu?"

"Ada, kenapa?"

"Bisa nanti malam ikut gue ke cafe Vintage? Ada yang mau gue bicarain sama lo"

"Bisa"

"Oke, gue duluan kak" Stela melepas cekalan tangan Alfa lalu berlari menyusul Stefanny diikuti teman temannya yang lain.

Disisi lain Jihan sedang berlari menyusul Samuel, saat melihat Samuel berhenti berjalan Jihan sontak ikut berhenti.

"Kenapa ikutin gue?" Tanya Samuel dengan nada sinis.

"Ma-mau minta maaf"

"Cih!" Samuel tertawa sinis.

"Gue gak butuh minta maaf lo, jauhin gue dan jaga jarak lo sama Alfa, gue tahu lo cuma suruhan Yugo buat pisahin Alfa sama Stela, inget omongan gue! Sekali aja lo nekat bikin mereka pisah, nyawa lo bakal ada di ujuk jari tangan lo" final Samuel lalu berjalan cepat meninggalkan Jihan.

ALFAREZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang