30. Semakin Jauh.

11.3K 697 11
                                    

Kabarin kalo ada typo.

"Sini sini" ucap Samuel melambai pada Laksamana yang baru saja tiba. Cowok tinggi dengan wajah datar itu lantas duduk di sebelah Samuel.

"Apa?" Tanya Laksamana langsung.

"Bagi catetan pr lo dong" Samuel tercengir kuda tanpa dosa. Untung saja Laksamana sedang malas bertengkar jika dia sedang mood mungkin Samuel sudah Laksamana tendang sampai ke Matahari.

"Ambil sana" Ucap Laksamana lalu memberikan bukunya pada Samuel.

"Aduh Laksamana udah ganteng, pinter baik, sayang banget masih jomblo nanti gue cariin cewek deh buat balas budi" Laksamana menghela nafas sebal.

"Cepet kerjain sebelum gue bakar lo pake pertamina" Samuel tergelak lalu pergi menuju bangkunya.

"Bagi Sam!" Seru Galaksi yang melihat Samuel membawa buku Laksamana.

"Bagi bagi, lo kata gue bagi takjil?" Galaksi terkekeh kecil lalu duduk di samping Samuel.

"Kali aja".

Alfa hanya diam menyimak teman temannya. Jika biasanya dulu dia akan ikut menyahut kini rasanya susah untuk menyahuti obrolan lawak mereka. Keadaan begitu rumit membuat Alfa sedikit memberi jarak pada teman temannya dan Stela. Mengingat Stela Alfa kembali teringat kejadian kemarin di parkiran. Stela benar benar sudah menjauh darinya.

"Stela gak hilang dia cuma absen" Alfa langsung menoleh pada Laskar.

"Maksud lo?".

"Hari ini Stela absen, dia gak masuk" jawab Laskar santai.

"Dia kenapa sampai absen?" Bukan Alfa yang bertanya tapi Liam.

"Gak tau, katanya Sheerin dia izin" Samuel menoleh pada Laskar begitupun dengan anggota Alfagar lainnya.

"Bukannya lima cewek itu gak masuk hari ini?" Ucap Samuel menambah bingung Alfa.

"Mereka gak masuk? Barengan? Udah kaya mau ke toilet aja" serobot Galaksi sambil menulis tugas dari buku Laksamana.

"Mereka gak masuk karena Stela" ucap Aska di ambang pintu kelas Alfa.

"Kenapa sama cewek gue?" Yang lain langsung berdehem mendengar ucapan Alfa barusan.

"Udah bro sadar. Dia udah jauh sama lo" ucap Samuel menepuk bahu Alfa. Alfa tidak menghiraukan dan fokus pada Aska yang memakai pakaian serba hitam dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

"Lo kenapa pake item item dah?" Tanya Liam mewakili teman temannya yang terlihat bingung.

"Gue habis dari pemakaman nyokapnya Stela".

Seperti di sambar petir di siang bolong Alfa langsung membatu di tempatnya. Dia terkejut bukan main. Seorang ibu yang dia idam idamkan menjadi mertuanya kini sudah tiada. Dan putri tersayang orang itu sudah Alfa sakiti hatinya. Alfa benar benar marah dan kecewa pada dirinya sendiri.

"Bercanda lo jelek Ka" Laksamana bersuara dengan wajah seriusnya.

"Kalo gue bercanda, semua guru gak akan pake hitam hitam juga" Aska menatap Alfa yang terdiam. "Gimana Al?" Tanya Aska dengan raut datarnya.

"Maksud lo?".

"Gimana isi otak lo setelah tahu kehidupan Stela hancur gini? Lo hancurin hati dia Al, lo hancurin kepercayaan dia, sekarang dia sendiri, bokap nyokapnya cerai, dan sekarang nyokapnya meninggal" Alfa semakin diam. Tubuhnya mendadak gemetar. Matanya memerah menahan gejolak marah.

ALFAREZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang