Pagi kembali tiba, sekarang hari Jumat dan hari libur, biasanya Elsa akan bangun siang karena tidak sekolah, namun pagi ini ia sudah memegang selang air untuk menyiram tanaman di halaman rumahnya dengan memakai celana pendek dan baju kaos serta rambut yang dicepol asal-asalan yang justru menambah kesan cantik natural.
Tin-tin!
Gerbang di buka oleh pak Yusuf, mobil milik Elsa dan Naura masuk ke halaman rumah, Elsa terus memperhatikan mobil itu sampai sang pengemudi turun.
Pintu mobil terbuka, Naura turun dari mobil dengan baju kaos biasa dan rok sekolah, sepertinya kemarin sore Naura tidak pulang kerumah melainkan menginap di rumah temannya.
Naura menutup pintu mobil lumayan keras, wajahnya terlihat mengantuk, saat sampai di pintu masuk, Naura berhadapan dengan Elena, mama tirinya.
"Naura, kamu dari mana? Malam ini kamu gak pulang kerumah, kalo ada apa-apa sama kamu gimana? Kamu bikin Mama khawatir,” ucap Elena tulus.
Naura memandang Elena tak suka. "Siapa lo ngatur-ngatur gue? Inget lo bukan mama gue! Mama gue cuma satu! Mama Aira, jangan harap gue bakal terima lo jadi mama gue!” sarkas Naura.
"Gue tau, kalian cuma mau harta papa gue aja, 'kan?!" Naura menolehkan kepalanya ke arah Elsa dan menatap gadis itu tajam. "Ngga akan gue biarin! Papa Adam cuma milik Naura!”
Adam yang baru saja datang sudah mendengar apa saja yang putrinya itu katakan. "Naura! Kenapa bicara seperti itu dengan Mama kamu?" tegur Adam.
"Siapa? Dia? Mama Naura? Mama Naura cuma Mama Aira!" Naura menerobos masuk dan menghiraukan panggilan ayahnya.
Adam menghela nafas, ia menghampiri istrinya itu. "Elena, maafkan perlakuan Naura ya, dia hanya belum bisa menerima kamu.”
“Sampai kapan, Mas? Sampai kapan aku dibenci oleh kedua putriku?” balas Elena pelan, perempuan paruh baya itu lalu pergi menuju kamarnya dengan air mata yang mengalir.
Adam menghela nafas, paginya disuguhkan dengan keributan. Adam beralih menatap Elsa yang juga menatapnya. “Jangan diambil hati ya nak perkataan Naura tadi,” ucap Adam yang dibalas senyuman dan anggukan dari Elsa.
Elsa kembali menyirami tanamannya ketika Adam sudah pergi dari hadapannya.
Elsa menyiram sambil sesekali bersenandung. Elsa berhenti saat sebuah pesawat kertas mendarat tepat diatas kepalanya. Elsa menaruh selangnya dan mengambil pesawat kertas berwarna pink itu. Elsa melihat sebuah tulisan disana.
Jam delapan aku jemput, kita ke pasar malem – Eja♡
Elsa menyunggingkan senyumnya, ia mencari-cari keberadaan Teejay, pasti Teejay ada di sekitar sini dan benar saja, wajah Teejay muncul di atas pagar yang mengelilingi rumahnya.
Laki-laki itu tersenyum, mengangkat jarinya membentuk oke, lalu melambaikan tangannya dan pergi dari sana tanpa menunggu Elsa berbicara.
“Aneh, ih.” Elsa terkekeh, pipinya tiba-tiba bersemu dan tidak bisa menahan senyumannya.
***
Rebahan, menonton tv, ngemil, bermain ponsel. Itulah yang dilakukan Elsa siang ini hingga berulang-ulang.
Elsa sungguh bosan. Ia melirik jam, ternyata waktu menuju malam hari masih lama. Elsa menghela nafas, ia menaruh cemilannya dan membuka ponselnya. Elsa membuka Instagram, berandanya bermunculan foto-foto makanan membuat Elsa mengingat bagaimana telur dadar buatan Teejay.
Elsa tiba-tiba terpikirkan untuk membuatkan bekal untuk Teejay juga. Namum, Elsa tidak bisa memasak, itulah masalahnya.
Gadis itu terdiam sebentar, senyuman tercipta di bibirnya, apa gunanya ponsel ditangan Elsa? Elsa langsung mencari tutorial memasak, memperhatikannya dengan seksama dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Teen Fiction"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...
