"Dikecupnya satu detik, kepikiran nya setengah abad"
***
⚠️ Part mayan panjang
Teejay terus menatap Elsa dengan intens, matanya menatap dari atas sampai bawah.
"Cantik." Hanya satu kata membuat hati Elsa bergemuruh.
Elsa menatap Teejay dengan jantung yang berdegup kencang, perlahan Teejay mulai mendekati Elsa.
"Jj-ja, lo mm-mau ngapain?" Elsa terus mundur saat Teejay semakin mendekati dirinya.
"Ja, jangan deket-deket!" Elsa berusaha menjauhkan Teejay namun Teejay tak berhenti menatap nya, sampai-sampai Elsa sudah mepet di tembok.
Elsa tidak bisa lari kemana-mana lagi, Teejay sudah mengukung nya sekarang.
"Kenapa takut hm?" Kata Teejay dengan lembut membuat bulu kuduk Elsa meremang.
Teejay membenarkan anak rambut Elsa yang terjatuh dan menyelipkan nya di belakang telinga.
"Cantik," ucap Teejay kedua kalinya sambil menatap Elsa intens.
Lalu ia menatap ke bagian bawah hidung Elsa, dan menatapnya, "Boleh?"
Sungguh, hati Elsa berdegup kencang.
Tidak mendapat jawaban artinya setuju, baiklah Teejay akan memulainya.
Teejay mencondongkan wajahnya ke wajah Elsa, Elsa bisa merasakan nafas Teejay dengan jarak sedekat ini.
Teejay memiringkan kepalanya lalu dengan refleks Elsa memejamkan matanya.
Elsa memonyongkan bibirnya, hingga---
Gedubrak
Gadis itu terjatuh dari tempat tidurnya dengan posisi tengkurap sambil memeluk guling dan bibirnya yang monyong.
Elsa mengusap-usap kepalanya yang terbentur lantai. Elsa membuka matanya, menatap guling yang berada di depan mukanya.
Elsa menatap kesekitar, lalu memegang bibirnya.
"Loh kok bibir gue monyong sendiri si?"
Seakan baru tersadar, "G-gue mimpi ciuman sama Teejay ya tadi? Aaa! geli!!" Pekik Elsa lalu melemparkan guling itu jauh-jauh lalu berdiri dan membenarkan posisinya.
Elsa menatap dirinya di cermin, ia memegang bibirnya, "Ini pasti gara-gara kemaren sore!" Elsa mengacak rambutnya frustasi.
Kecupan tiba-tiba di bibirnya kemarin sore membuat nya kepikiran setengah mati.
***
"Nanti sore bunda mau keluar ya Saf."
Safira meletakkan remote tv nya lalu menghampiri bundanya, "Bunda mau kemana? Terus nanti Safi di rumah sama siapa? Safi gak bisa sendiri di rumah bunda."
Safira memeluk bundanya, "Safi takut..."
Bunda Mona mengelus lembut surai putrinya itu, menatap iba kondisi yang dialami putrinya selama bertahun-tahun.
Masa kecil yang tidak bahagia, dan setelah dewasa pun putrinya itu mendapatkan cobaan yang berat dengan penyakit yang di deritanya.
"Sayang, bunda ada urusan penting, bunda janji abis magrib bunda pulang." Bunda Mona menangkup kedua pipi putrinya.
"Lagian kan ada Bibi Alis di rumah kan?"
"Tapi Bibi Alis selalu sibuk Bun."
"Nanti bunda suruh jagain kamu ya, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Teen Fiction"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...
