Siapa yang kangen cerita ini?
***
Gadis dengan pakaian rumah sakit itu memandang nanar dibalik pintu ruang rawat.
Dengan segala kelembutan, laki-laki yang sangat di cintai nya itu sedang mengecup kening adiknya lama, sesaat sebelum makanannya habis.
Elsa memegang dadanya yang terasa sangat sesak, "I hate you, but i love you."
Setelah itu Elsa pergi, berlari dengan air mata yang berderai.
***
"Kak Theo."
Theo menoleh, memandang orang yang kini berada di depan motornya.
"Lo manggil gue?" Ulang Theo sekali lagi.
Lala mengangguk, "Iya. Lala panggil kakak."
Theo menatap aneh Lala, "Tumben banget manggil nama gue, biasanya juga, My Bubu-My Bubu-an."
Lala menyengir, "Gak apa-apa, pengen panggil nama aja."
"Kakak mau ke rumah sakit, kan?"
Theo berfikir sejenak, memang benar ia akan kerumah sakit bersama Gerry, namun jika ia menjawab akan ke rumah sakit, sudah bisa dipastikan kalau Lala akan nebeng di motornya.
"Sial, kenapa hari ini gue bawa motor sih," umpat Theo dalam hati.
"Eng--engga! Gue gak mau kerumah sakit."
"Beneran? Gak mau jenguk Safira ya?" Balas Lala.
Theo menggeleng.
Lala menunduk sedih, "Hm, yaudah deh, Lala naik ojol aja, dah kak Theo."
Lala berbalik badan, hendak pergi, namun saat Lala pergi entah kenapa, Theo merasa tak enak hati sudah berbohong.
"La, tunggu."
Lala berbalik badan, menatap Theo dengan tanda tanya.
"Gue mau kerumah sakit, lo mau bareng kan?"
Senyuman di bibir Lala seketika terbit, Lala mengangguk antusias, lalu menghampiri Theo.
"Boleh?" Tanya Lala sekali lagi.
Theo memasang helm dikepalanya sambil mendengus, "Kalo gak boleh, gue gak panggil lo oon."
Lala menyengir lebar sampai matanya menyipit.
"Ck, susah amat dah," ucap Theo yang sedang memasang pengait helm di kepalanya.
Theo terus berusaha memasang dan tidak juga berhasil. Dengan cekatan, Lala mengambil alih tangan Theo. Lala mendekat ke arah Theo, hanya berjarak 5 cm, membuat Theo menahan napas.
Clik
"Nah, udah ganteng," ucap Lala sambil menatap Theo yang sedikit tinggi darinya.
Theo bisa melihat bulu mata lentik dan mata bulat Lala dari dekat. Beberapa detik, Theo terhipnotis.
"Sial, kenapa gue deg-degan," umpat Theo, setelah berhasil menjauh dari gadis unicorn itu.
***
Dua hari berlalu, tapi laki-laki itu terus saja kembali ke rumah sakit setiap pagi, sore dan malam.
Mengecek selalu keadaan adik, bukan-bukan sebenarnya bukan adik, hanya sahabat kecil yang sudah dianggap seperti adik sendiri bagi laki-laki itu.
Sampai-sampai ia melupakan suatu hal yang sangat penting. Orang yang begitu sabar dan tulus menyayangi nya.
Dia Elsa, dua hari ini Teejay sama sekali tidak menghubungi gadisnya itu, karena terlalu sibuk dengan Safira.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Teen Fiction"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...
