✨Pi reading! Komen setiap paragraf yu!✨
Safira mengibaskan tangannya, menghalau asap agar tidak terhirup olehnya.
Uhuk-uhuk
Safira terbatuk-batuk karena asap semakin tebal dan banyak, baru saja sembuh dari sakitnya, kini asma Safira lagi-lagi kambuh karena asap yang semakin tebal disertai api yang sudah merambat, memakan segala benda yang ada disana.
Safira mulai kesulitan bernafas, Safira berjalan ke arah pintu, ingin cepat-cepat keluar, namun semua itu hanya mimpi ketika pintu terkunci dari luar.
Safira memutar knop pintu berulang kali dan memukuli pintu itu, namun sayang, pintu itu benar-benar terkunci dari luar.
Brak
Brak
"To--- uhuk-uhuk, Tolong! Tolongin Safi!"
Elsa panik saat Safira berusaha membuka pintu namun pintunya tidak terbuka, Elsa bergegas menghampiri Safira, mencoba membuka pintu ruang musik itu, namun nihil, pintu itu tidak bisa terbuka.
Brak
Brak
Elsa memukul badan pintu berulang kali, berusaha meminta tolong.
"TOLONG!!! PINTUNYA KE KUNCI!!!"
"TOLONG!! SIAPAPUN DISANA!!"
Teriakan Elsa sia-sia karena bel sudah berbunyi 3 menit yang lalu, sudah dipastikan semua siswa berada di lapangan, sedangkan studio musik jauh dari lapangan.
"Tolong!!!"
"Tolong! Disini kebakaran---AAA!!!"
Safira dan Elsa refleks menghindar saat sesuatu yang sudah terbakar jatuh tepat di belakang pintu.
Sekarang pintu itu terhalangi oleh api.
Safira terduduk, memegangi dadanya yang semakin sesak.
Uhuk-uhuk
"Ka...kak...t-tolong Safi." Safira terbatuk-batuk, nafasnya semakin sempit, sialnya Safira tidak membawa inhaler nya, inhaler nya berada di dalam tas.
Elsa menghampiri Safira, "Saf, kamu gak apa-apa? Masih kuat gak?"
Elsa bingung, ia hendak menolong Safira, namun Elsa sendiri saja tidak tau cara menolong dirinya sendiri.
Ruangan musik itu kini sudah diselimuti asap yang sangat tebal, api mulai berjalan terus menerus membakar alat-alat yang ada di sana, membuat api semakin besar.
Dengan kekuatan seadanya Elsa menggeser Safira agar menjauh dari api, Safira Elsa senderkan dekat piano.
Sungguh, Elsa sangat ketakutan, Elsa berusaha mencari jalan keluar, namun nihil, studio musik nya tidak memiliki jendela, hanya ada pintu masuk.
Uhuk-uhuk
"Tolong!! Kebakaran!!" Teriak Elsa sekeras mungkin, berharap ada orang yang mendengar suaranya.
"Aaa!" Pekik Elsa saat microfon hampir menimpa kakinya.
Elsa mencari-cari handphone nya, iya, dia harus menelpon seseorang untuk meminta bantuan, Elsa hendak mengambil handphone nya yang berada di atas piano, namun Elsa urungkan karena Elsa tersadar, beberapa menit yang lalu ia mengecas handphone nya.
Saat Elsa menoleh ke arah dimana handphone nya di charge, Elsa mendelik kala api mulai membakar listrik, kemudian charger dan lalu handphonenya.
Duar!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Novela Juvenil"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...
