10. Pahlawan untuk Elsa

14.7K 1.2K 85
                                    

"Kita putus, makasih buat waktunya."

"Huaaa!!! Sayang, aku gak mau putus!!!"

Teejay mengambil kunci motornya dan segera pergi dari tempat itu. Teejay memutar-mutar kunci motor itu di jarinya dengan perasaan senang.

Teejay sudah mengakhiri hubungannya dengan pacarnya yang terakhir. Itu berarti, ia sudah resmi menjadi pacar Elsa.

"Telpon ayang beb, ah," ucap Teejay dengan hati berbunga-bunga. Dengan cepat Teejay mencari nomor Elsa lalu menelfon nya.

📞 Tutt... Tuttt....

"Halo?"

"Halo pacar! Selamat, kamu resmi menjadi pacar Teejay Albert Kalandra."

"Dih, elu? Darimana lo dapet nomor gue?!" seru Elsa dari balik telepon.

"Dari mana ya...dari hatimu. Ah udah ah nggak penting Eja dapet nomor Elsa dari mana, yang penting sekarang Elsa udah resmi jadi pacar Eja."

"Kok gitu?!"

"Iya dong, kan Eja udah putusin pacar terakhir Eja."

"Boong, nggak percaya gue!"

"SAYANGGG, AKU GAK MAU PUTUS!" Gadis itu berlari menghampiri Teejay yang masih stay di motornya.

"Waduh." Melihat itu Teejay panik, lalu dengan cepat menghidupkan mesin motornya dan pergi dari sana dengan ponsel yang masih di tangannya.

Setelah dirasa jauh, Teejay memberhentikan motornya dan kembali berbicara dengan Elsa karena ponselnya masih tersambung. "Tuh, Elsa denger sendiri kan? Udah ya, Eja nggak mau denger alasan apapun lagi, pokoknya 15 menit lagi Eja otw kesana jemput Elsa, sore ini Eja mau rayain hari jadian sama Elsa, titik."

Disebrang sana Elsa membelalakkan matanya. "Kok nyuruh?!"

"Dadah pacar! Eja sayang Elsa."

"EH LO-"

Tuttt

Ponsel dimatikan sepihak oleh Teejay, Teejay tersenyum senang sementara Elsa menggerutu disana.

"Ih, nyebelin banget sih!" Elsa bangun dari tempat tidurnya, menghempaskan ponselnya sebal. Elsa terdiam, menatap cermin besar di kamarnya sembari berfikir.

Lima belas menit lagi Teejay akan ke rumahnya dan ia masih kucel seperti ini?! Elsa segera beranjak mengambil handuk dan langsung mandi.

Lima belas menit berlalu, Elsa sudah siap dengan kemeja putih yang digulung serta jeans pendek hitamnya. Elsa segera mengambil tasnya dan turun ke bawah.

"Mau kemana El?" ucap Elena memberhentikan langkah Elsa.

"Memang Mama peduli sama Elsa?"

"Elsa, mama sayang sama kamu, mama peduli sama kamu Elsa, kamu anak mama."

"Huh." Elsa tertawa sinis. "Kalo mama peduli sama Elsa, Mama gak seharusnya ninggalin Elsa dan Papa! Papa sakit ma, dia butuh Mama malam itu, tapi apa? Mama malah pergi ninggalin kami berdua, sampai papa meninggal, itu semua gara-gara mama!" ucap Elsa dengan nada tinggi, sungguh sakit rasanya jika mengingat itu kembali.

"Nak mama punya alasan tertentu."

"Alasan apa ma? Alasan kalo mama lebih memilih uang dibandingkan keluarga?" Elsa berusaha menahan air matanya yang sebentar lagi akan terjun bebas.

"Udah ya Ma, jangan jelasin lagi, Elsa masih sakit hati Ma," ucap Elsa lalu pergi dari sana begitu saja.

"Maafkan mama nak, mama salah," lirih Elena sambil menatap anak nya dengan tatapan bersalah. Adam, papa tiri Elsa melihat itu dari atas, ia ingin menghentikannya namun ia urungkan, Elena harus menyelesaikan masalah ini dengan anak nya sendiri, ada saatnya ia turun tangan untuk menjelaskan semuanya.

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang