Elsa duduk termenung di balkon kamarnya, dengan beberapa buku yang berada di pangkuannya.
Elsa berusaha fokus memejamkan matanya untuk menghafal, namun lagi-lagi ia mendesah kasar. Karena sejak tadi, pikirannya melayang kemana-mana.
"Kamu, kamu orangnya."
"Apa kamu bersedia terima cinta kakak?"
Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di otak Elsa. Elsa menutup bukunya kasar, lalu menatap kosong kedepan mengingat hal yang terjadi siang tadi.
Elsa syok bukan main, saat Eric bertekuk lutut dihadapannya dengan setangkai bunga.
Jantungnya berdebar, bukan karena terbawa perasaan, namun karena kaget dengan hal yang tak terduga ini.
Eric menatap Elsa sambil mengulurkan mawar itu, "Elsa, sejak pertama kali ketemu kamu, kakak suka sama kamu."
"Tapi, kakak nggak bisa ungkapin itu, karena kamu sudah terikat hubungan dengan orang lain. Tapi sekarang, kakak bisa nyatain ini, ini waktunya."
"Elsa, apa kamu bersedia terima cinta kakak?" Eric tersenyum manis, menunggu jawaban Elsa. Beberapa pengunjung cafe meneriakinya.
"Terima! Terima! Terima!"
Elsa mengigit bibir bagian dalamnya, bingung harus menjawab apa. Akhirnya Elsa menerima bunga itu dan menyuruh Eric untuk berdiri.
Senyum Eric mengembang saat Elsa mengambil bunganya, ia hendak memeluk Elsa, namun Elsa menjauh.
Elsa mengembalikan bunga itu kembali ke tangan Eric, "m-ma-af kak, Elsa nggak bisa," ucap Elsa gugup sekaligus tak enak.
Cepat-cepat ia mengambil tasnya dari kursi, "sekali lagi Elsa minta maaf kak." Lalu berjalan cepat, keluar dari cafe tersebut.
"Yah, ditolak. Kasian banget ya? Padahal mereka cocok loh, sama-sama good looking."
"Cewe nya jual mahal tuh."
"Kasian banget, yaampun. Kalo gue malu banget."
Eric bisa mendengar bisikan-bisikan dari mereka semua, Eric menatap bunga yang ada ditangannya dengan memprihatinkan.
Elsa merasa sangat tidak enak kepada Eric karena menolaknya didepan umum. Tapi bagaimana lagi? Tidak mungkin Elsa menerima cinta Eric sedangkan dirinya saja hanya menganggap Eric sebagai teman.
Terlebih lagi, masalahnya dengan Camelia belum selesai, bagaimana jadinya jika Elsa menerima cinta Eric? Bukankah itu, akan semakin rumit?
❄️❄️❄️
Gadis itu duduk di meja belajarnya sambil tertawa kecil, padahal ia hanya sendiri.
"Aku denger kakak udah putus sama pacarnya hihihi. Safi seneng, perhatian kakak buat Safi nggak kebagi lagi."
Tiba-tiba wajah gadis itu menjadi muram, "saya tidak senang selagi gadis itu ada."
"Dia berusaha mengambil kakakmu. Ingat itu."
Persekian detik, Safira menggeleng kepada temannya itu, "Rere, kakak pasti pilih aku."
Safira mengibaskan tangannya tiba-tiba, "Enggak!"
"Hahaha? Dia harus lenyap." Gadis itu tertawa sejenak.
"Kasihan Elsa..." Safira menunduk sedih.
"Jahat! Elsa jahat!" Mata Safira mendelik marah.
"Enggak! Elsa baik sama aku!"
"Elsa... Elsa... Hahaha..."
"Diam kamu!" Tangan Safira menunjuk kedepan, seolah menyuruh seseorang untuk diam, padahal tidak ada siapa-siapa.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Novela Juvenil"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...