53. Berakhir

6.3K 782 1K
                                    

Karena masalah di kantin tadi, Elsa yang tadinya tidak pernah berhadapan dengan guru BK, kini ia mengalaminya.

Semua gara-gara Naura, ia yang mencari ulah duluan. Sehingga Elsa terlibat disini.

"Tidak perlu diperpanjang Pak, mereka ini adik kakak, mereka anak saya."

Bapak kepala plontos itu sedikit terkejut, mendengar penuturan Elena.

"Sudah biasa, seperti ini juga dirumah. Jadi saya mohon, maafkan mereka berdua ya pak yang sudah membuat keributan," ucap Elena.

"Baiklah, Naura, Elsa, bapak ingatkan jangan diulangi lagi."

Naura hanya diam, tidak berniat berterimakasih atau mengucapkan maaf sedikit pun.

Elsa mengangguk, "Iya pak, maafkan saya."

Elsa keluar terlebih dahulu, disusul dengan Naura dan Elena.

Sampai di depan pintu, Elena menahan tangan Naura, "Nak, jangan seperti ini lagi. Kalian itu saudara."

Naura menghempaskan tangan Elena, "Lo bukan mama gue. Jadi lo, nggak bisa ngatur-ngatur hidup gue."

Setelah mengucapkan itu, Naura melenggang pergi, meninggal Elena yang masih disana bersama Elsa.

Saat Elena berbalik badan dan hendak mendekati Elsa, Elsa sudah beralih terlebih dahulu.

"Nak, Elsa, tungguin mamah."

"Jangan panggil Elsa nak. Elsa bukan anak mama," ketus Elsa.

Elena menggeleng, "kamu anak mama, selalu anak mama."

Elsa tertawa, "sekarang mama bisa bilang kaya gini? Waktu itu, disaat Elsa butuh mama buat ambilin lapor Elsa, mama kemana? Mama bahkan pura-pura nggak kenal sama Elsa."

"Mama sendiri yang nggak ngakuin Elsa, kalo Elsa anak mama."

Karena semua ini, Elsa jadi teringat kejadian disaat ia masih sekolah menengah pertama.

Saat itu, adalah hari pembagian lapor siswa. Semua siswa sudah bersama orang tuanya masing-masing dikelas.

Hanya Elsa dan Naura lah yang belum ada pendamping untuk mengambil lapor.

Sang guru menanyai mereka, "Naura, ibu atau ayah kamu tidak datang?"

Ceklek

"Maaf saya terlambat, saya ingin mengambil lapor anak saya."

Guru itu tersenyum, "Tidak apa-apa Bu, anak ibu yang mana? Naura atau Elsa?"

Elena berjalan ke arah Naura, yang dibelakangnya ada Elsa.

Naura melirik Elena tak suka, ia tidak akan pernah menerima ibu tirinya itu.

Elena memandang Elsa lama dengan tatapannya yang sulit diartikan, sebelum sesaat ia duduk di samping Naura.

"S-saya ibu nya Naura." Pernyataan itu membuat hati Elsa mencelos. Bahkan, ibunya tidak mengakui kalau ia anaknya.

Sebenarnya alasan dibalik semua itu adalah Naura, Naura tidak ingin semua orang tau kalau ia dan Elsa adalah kakak adik.

"Apa mama tau? Setelah itu Elsa di ejek sama temen-temen Elsa di sekolah ma."

"Elsa gak mau inget itu lagi, tapi gara-gara mama, Elsa jadi inget lagi."

Elsa membenarkan tasnya, "Elsa pulang sendiri. Mama pulang sama Naura aja. Anak mama."

"Elsa cuma punya papa. Bukan mama."

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang