Komen setiap paragraf yuk! Bisa yu! Semakin banyak komen semakin cepet up 🤙🏻
Pi reading gais!
***
"Masalahnya itu lo."
"Gue? Gue salah apa sama lo Mel?" Elsa menatap Camelia bingung.
"Karena lo..." Camelia menggantungkan ucapannya, "Lo berisik! Minggir ah gue mau ngerjain pr." Camelia mulai menulis, tidak ingin meladeni Elsa.
Elsa terkekeh, "Tadi katanya udah selesai pr nya, nih apa nih? Ngerjain apa nih?"
Camelia mendelik ke arah Elsa, "Diem."
Elsa tertawa, "Haha, nih deh karena gue baik, gue kasih contek."
Setelah memberi contekan kepada Camelia, Elsa hendak ke kantin membeli air mineral, namun tak sengaja ia melihat Teejay sedang bersama Safira.
Elsa tidak ingin bertemu Safira ataupun Teejay, ia mengambil headset dari sakunya lalu memasangkannya ke telinga lalu menyetel musik.
Tepat saat lagunya habis Teejay malah memanggilnya, harusnya dirinya pura-pura bahagia di depan Teejay? Baiklah akan Elsa lakukan.
Teejay menanyai keadaan nya kemarin sore, Elsa hanya menjawab dengan senyuman, sudah terlambat bukan untuk menceritakan semuanya? Tidak ada gunanya.
Teejay bilang, dirinya itu prioritas nya, yang paling penting dari semuanya, haha, bohong. Teejay tidak sadar sikapnya yang sekarang membuatnya bukan prioritas lagi.
Kehadiran Safira membuat Teejay harus selalu memilih dan menentukan di antara mereka, dan ya, yang jelas bukan Elsa yang terpilih kan?
"Lalu dia apa?" Elsa mengacungkan jari telunjuk nya ke arah Safira yang berada tak jauh di belakang Teejay.
"Dia adik aku Elsa, kamu penting, Safira juga penting," ucap Teejay jujur. Benar, semuanya sama penting bagi Teejay.
"Mana yang lebih penting?" Tanya Elsa menuntut.
"Kalian sama pentingnya buat aku." Teejay memegang bahu Elsa.
Elsa tertawa kecil, "Kalo kita sama-sama penting, kenapa aku ngerasa aku gak penting?"
"Akhir-akhir ini kamu selalu gak ada waktu sama aku Ja, selalu Safira, Safira, Safira, kamu anggep aku ada gak sih?"
Teejay menoleh ke belakang, masih ada adiknya disana mendengarkan percakapan mereka, "El, gak enak di denger Safira."
"Emang ada yang salah sama ucapan aku? Aku cuma ngungkapin apa yang aku rasain." Elsa menghempaskan tangan Teejay di bahunya.
"Kamu berubah tau gak? Mana janji kamu yang mau 24 Jam selalu ada buat aku?"
"Gak ada kan? Bahkan kemaren kamu ninggalin aku di jalan."
Elsa mulai emosi, "Masih anggep gue pacar gak sih?"
"Gue kayanya udah gak ya berharga buat lo?"
"Sayang---" Teejay hendak memegang bahu Elsa kembali namun ditepisnya.
"Basi, gak usah panggil gue sayang," ketus Elsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Roman pour Adolescents"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...
