56. Naura Sadar?

6.2K 661 1K
                                        

Panas, itulah yang dirasakan Teejay sejak tadi. Matanya menajam, melihat pemandangan beberapa meter darinya.

Bagaimana tidak? Sejak tadi, Elsa dikerubungi beberapa laki-laki di meja makannya. Dasar modus, kata Teejay.

Hati Teejay kian memanas saat melihat seseorang menepuk, dan mengelus pundak Elsa pelan. Padahal nyatanya, orang itu memberi semangat kepada Elsa. Tangannya terkepal, meremas kerupuk yang berada ditangannya.

Teejay tidak selera makan lagi, ia keluar dari kantin dengan tergesa-gesa. Sebelum keluar, ia sempat melirik Elsa sebentar yang tidak meliriknya balik.

Safira yang baru saja mendapat makanan nya bingung, karena Teejay pergi begitu saja, tanpa memakan apapun.

Safira menaruh makanannya di meja, lalu mengejar Teejay. Ternyata, Teejay menuju taman belakang.

Laki-laki itu duduk di kursi, dibawah pohon, memegang kepalanya frustasi sambil berteriak sendiri. Untungnya tidak ada orang, jika tidak mungkin Teejay akan dibilang sinting.

"Kakak?" Safira mendekati Teejay yang terlihat berantakan.

Teejay terdiam mendengar suara itu, "jangan ganggu gue," ucap Teejay dingin.

Safira tidak mundur, ia memegang pundak Teejay, "kak--"

"GUE UDAH BILANG, JANGAN GANGGU GUE!"

Safiraun tersentak kaget, tidak biasanya Teejay membentaknya dengan intonasi tinggi seperti ini.

"Kakak, kenapa? S-safi cuma mau tanya---"

Teejay berdiri dari duduknya, "Lo budek? Gue bilang jangan ganggu gue! Argh! Lo ngerti bahasa manusia nggak si?" Teejay mengacak rambutnya frustasi.

Sedangkan Safira, matanya sudah berkaca-kaca, hatinya berdenyut nyeri, kakak yang selalu menemaninya sejak ia umur 5 tahun kini berubah.

"Hiks...hiks..."

"Stop! Nggak usah nangis, kakak tau kamu cuma pura-pura!"

Safira menggeleng, "Kakak kenapa hiks, kenapa kakak gini sama Safi?"

"S-safi salah apa?"

Teejay menatap kedua mata Safira dengan mengintimidasi, "masih nggak mau ngaku, hm?"

Gadis ringkih itu menunduk, tidak berani menatap mata Teejay yang menyeramkan.

"Karena kamu, kakak jadi orang yang paling bodoh di dunia Saf, karena kamu, kakak nyakitin perasaan pacar kakak sendiri, dan karena kamu juga, kakak selalu netesin air mata dia...."

"Kenapa kamu bohongin kakak, hm?" Teejay memegang dagu Safira sehingga gadis itu mendongak.

Safira diam, Teejay melepaskan tangannya dari dagu Safira, "oh, kamu belum paham juga? Oke, kakak yang kasih tau."

"Waktu itu, di perpustakaan, kamu sengaja jatuhin diri kan? Supaya kakak ngira, Elsa yang dorong kamu sampe jatuh?"

Deg

Jantung Safira berdebar, ia menggeleng, "Elsa yang dorong aku, kak."

Teejay menatap Safira dengan lamat, lalu mengangguk, "oke, sekarang kakak percaya sama kamu."

Safira tersenyum, sesaat sebelum senyumnya luntur karena perkataan Teejay.

"Kakak percaya, kalo kamu emang bener-bener pembohong."

"Kakak, udah liat semuanya Safi. Kenapa kamu bohongin kakak?" Kata Teejay dengan nada kecewa.

"Soal kemarin, kamu nggak makan kue dari Elsa juga kan? Kamu cuma pura-pura, biar kakak bisa marahin Elsa lagi dan hubungan kakak rusak. Itu, itu kan yang kamu mau?"

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang