14. Hadiah & Surat

9.5K 913 62
                                    

Teejay baru saja memberhentikan mobilnya di halaman depan rumah Elsa.

"Kenapa gak sampai depan rumah kamu aja, El?" tanya Teejay yang baru saja mematikan mesin mobilnya.

Elsa melepas sabuk pengaman-nya. "Nggak apa-apa, gue males ditanya-tanya sama nyokap."

Teejay menatap Elsa. "Kamu nggak anggep aku pacar?"

Elsa menatap Teejay lalu menghela nafas. "Bukan gitu Ja, hubungan gue sama nyokap kurang baik, jadi ya gitu, lo ngerti, 'kan?" Jelas Elsa.

Teejay mengerti, sebelum kejadian ini Elsa memang pernah bilang kalau ia sedang ada masalah dengan ibunya.

Teejay tersenyum simpul. "Aku ngerti, kalo kamu butuh tempat cerita, aku ada."

Elsa mengangguk dan tersenyum kecil. Tapi tiba-tiba Elsa menghilangkan senyumnya membuat Teejay mengerutkan keningnya. "Kenapa? Kok tiba-tiba senyumnya ilang gitu?"

"Pikir sendiri," balas Elsa cuek dan membuang wajahnya ke lain arah.

Teejay mengetuk-ngetuk kan jarinya di dagu seolah berfikir keras. "Apa ya, hm... Kayaknya aku nggak punya salah apa-apa."

Bak elang, Elsa menatap Teejay tajam. "Nggak punya salah? Nggak punya, kata lo?!!!" Elsa melotot kesal.

"Oke gue sebutin kesalahan lo, malam itu lo ninggalin gue sendirian gitu aja di bioskop!"

"Terus, lo ngilang selama dua hari dan nggak ngasih kabar sama sekali ke gue! Itu nggak ada salah kata lo?!"

Teejay menahan tawanya melihat Elsa yang sedang nyerocos panjang lebar. "Jadi intinya khawatir atau rindu?"

Elsa menatap Teejay sengit, Elsa melengos. "Nggak sama sekali!" Elsa menyilangkan tangannya di depan dada.

Teejay gemas melihat tingkah Elsa yang sebenarnya khawatir padanya. Perlahan, Teejay memegang kedua bahu Elsa, mengarahkan ke hadapannya. "Maaf ya sayang..."

"Nggak di maafin!" Jantung Elsa berdegup, gadis itu buru-buru membuka pintu mobil Teejay dan keluar dari sana.

Elsa mendengus sangat tubuhnya tertahan dan tidak bisa pergi. "Ih, lepas, lepasin!"

"Jangan tahan-tahan gue! Gue masih marah!" ucap Elsa tanpa menoleh ke belakang.

"Emang siapa yang nahan kamu?" Teejay menahan tawanya.

Elsa mendelik, ia segera menoleh ke belakang. Wajah Elsa merah padam, ternyata pakaiannya tersangkut di bagian mobil Teejay.

Elsa tak lagi berkata-kata, ia melepaskan pakaiannya yang tersangkut dengan terburu-buru.

Teejay terkekeh, kemudian laki-laki itu memegang tangan Elsa, mengambil alih untuk membantu melepaskannya.

"Makanya atuh, jangan marah-marah mulu," ucap Teejay lembut.

"Bodo!" Elsa bersungut kesal, lalu setelah pakaiannya terlepas gadis itu buru-buru pergi, namun lagi-lagi Teejay mencekal tangannya.

"Tunggu, aku mau kasih sesuatu," ucap Teejay.

Elsa menekuk alisnya, melihat Teejay mengambil sesuatu di jok belakang.

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang