"Aduh, kalo Jalan---"
"Kenapa?"
Elsa tidak jadi memaki orang di depannya ini, ia kembali teringat pada foto itu.
"Kenapa lama? Aku tungguin kamu dari tadi," kata Teejay.
"Ayo," kata Teejay sambil menarik tangan Elsa.
Teejay membalikkan badannya saat Elsa melepaskan tangannya pada genggaman Teejay.
"Kenapa?" Teejay mengerutkan alisnya.
Elsa menatap Teejay dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, matanya mulai memanas.
"Gak papa, kamu aja ke lapangan aku gak bisa temenin," cicit Elsa sambil menggigit bibir dalamnya.
"Kenapa? Kamu kan pulangnya sama aku? Nanti aku anter pulang." Teejay kembali menggenggam tangan Elsa.
"Ayo."
Elsa menghempaskan tangannya, "Gue bilang enggak! Ya enggak!"
Teejay terkejut dengan intonasi Elsa, "Kamu kenapa El? Ada yang salah?"
Elsa memalingkan wajahnya, "Gue gak apa-apa."
Teejay menatap Elsa, "Kenapa ngomongnya pake gue - Lo? Kamu marah sama aku?"
Elsa menatap Teejay, matanya berkaca-kaca, lalu menangis di hadapan Teejay.
Elsa menutup wajahnya, "Gue gak apa-apa hiks..."
"Eh, astaga? Kenapa nangis? Hey Echa?" Teejay membawa Elsa kepelukannya.
"Hiks...hiks...hiks..."
Elsa berada di dekapan Teejay dengan wajah yang ia tutup dengan kedua tangannya. Mengapa dirinya cengeng sekali astaga ini pasti karena dirinya sedang datang bulan, membuat mood nya berubah-ubah.
"Kenapa nangis sayang?" Teejay mengelus rambut Elsa lembut.
Elsa menjauhkan dirinya dari Teejay.
"El?"
Elsa mengeluarkan handphone dari sakunya, jarinya bergerak membuka sesuatu.
"Ini apa?" Elsa menunjukkan foto itu kepada Teejay.
Teejay mengambil handphone Elsa lalu melihatnya, "Ini--- astaga, ini gak bener."
"Iya, kamu yang gak bener! Waktu itu sama Lidia, sekarang sama cewe itu, besok siapa lagi hah?"
"Lo anggep gue apa sih Ja? Apa bener kalo gue cuma salah satu koleksi dari cewe-cewe lo?"
"Lo sendiri yang minta gue percaya sama lo, tapi lo juga yang ngancurin kepercayaan itu."
"Sumpah, ini gak seperti yang kamu simpulin." Teejay berusaha menjelaskan, saat di perpustakaan tadi, ia hanya meniup mata Safira yang kelilipan, memang di foto ini terlihat seperti sedang berciuman, tapi itu tidak benar.
"Ini, ini aku lagi sama Safira."
Deg
Hati Elsa mencelos, matanya memanas, dadanya sesak mendengar penuturan dari Teejay.
Belum sempat Teejay melanjutkan omongan nya Elsa sudah menyela.
"Jadi kamu ciuman sama Safira? Adik kamu sendiri? Apa kamu gak malu?" Elsa menatap Teejay dengan tatapan yang sulit di artikan.
Teejay menggeleng.
Elsa terkaget karena jawaban Teejay, "Oh gak malu beneran?"
Teejay kebingungan sendiri, "Bukan itu maksudnya-- aku gak---"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Ficção Adolescente"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...