62. Masa lalu Safira

5.7K 607 157
                                    

Sebelum baca, aku minta follow akun ini ya yang blom follow, supaya ngga ketinggalan info-info dari aku☺️


Part ini isinya tentang masa lalunya Safira yang harus kalian tau ya, baca baik-baik. Jangan di skip-skip, oghe?🤗

4586 kata, selamat membaca!🤗❤️

***

Elsa berlari dengan tergesa-gesa menuju koperasi hanya karena sebuah pensil.

Saat sampai dan melihat kearah etalase, Elsa bersyukur karena pensil yang ia butuhkan masih ada satu.

"Bu, beli pensil 2B nya yang ini ya." Elsa menunjuk etalase.

Ibu melihat yang Elsa tunjuk, "Waduh nak, yang 2B udah abis pensilnya."

Alis Elsa bertaut, "Kok, gitu Bu? Ini, masih ada satu?"

"Yang ini tadi punya murid lain, tadi uangnya ketinggalan di kelas. Dia lagi balik ambil uangnya."

Elsa menatap murung, pensilnya tinggal sejentik, tidak enak jika digunakan untuk ujian.

"Buat saya aja dong Bu," pinta Elsa sedikit merengek.

"Wah gak bisa nak, ibu dosa nanti kalo nggak amanah."

"Yah..."

"Nah, itu orangnya. Kamu bilang sendiri sama dia boleh atau nggak."

Elsa mengangguk, lalu menoleh hendak memohon. Namun ia urungkan saat Teejay lah yang berada didepannya saat ini.

Teejay menatap Elsa sebentar, "Nih Bu, uangnya." Lalu beralih memberikan uang kepada ibu koperasi.

"Kamu nggak mau bilang nak?" Tanya ibu koperasi kepada Elsa.

Elsa menggeleng lalu tersenyum canggung, "Saya pinjem temen aja deh Bu. Makasih." Lalu ia melenggang pergi dari sana.

Teejay menatap kepergian Elsa dengan bingung, "Dia kenapa Bu?"

Ibu koperasi memberikan selembar uang kertas kepada Teejay sebagai kembalian sambil berbicara, "Itu tadi, dia mau beli pensil ini. Tapi ibu nggak punya stok lagi. Tinggal ini aja yang kamu beli."

Teejay terdiam mendengar penjelasan itu, lalu ia menatap pensil yang masih tumpul itu dengan senyum di bibirnya.

***

Di hari ini, hari Rabu tepatnya. SMA Scorpions telah melanjutkan ujian yang sempat tertunda karena masalah kemarin.

Walaupun berita itu belum mereda, sekolah sebisa mungkin untuk tetap profesional.

Dan, mungkin beberapa hari lagi ujian akan segera berakhir.

Dilain tempat, gadis itu sedang meruncing pensil seukuran jari kelingkingnya dengan kesal. Teman-temannya tidak ada yang memiliki pensil lagi. Terpaksa ia harus memakai pensil kecil itu.

Elsa malah teringat saat ia kecil, konon katanya pensil yang sudah seukuran jari kelingking itu harus dibuang dan tidak boleh dipakai. Tidak tau apa alasannya. Kalian tau?

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang