5. Edisi Ngambek

23.2K 1.9K 122
                                        

"Makasih." Elsa menutup pintu mobil Teejay dan segera melenggang pergi masuk kedalam rumahnya. Ada sedikit rasa lega saat ia sampai di rumahnya dengan selamat. Ternyata laki-laki itu masih punya hati yang baik.

"Sampai jumpa besok di sekolah, sayang! Jangan begadang ya!" seru Teejay dari kaca mobilnya tapi Elsa abaikan.

Teejay justru terkekeh melihat tingkah Elsa, Elsa berbeda dari gadis-gadis yang pernah ia temui. Ah, rasanya Teejay mulai menemukan cinta sejatinya.

Teejay mengambil ponselnya dan memotret punggung Elsa dari belakang dan mengirimnya ke grup milik ia dan teman-temannya.

Kumpulan cowok
ganteng😎

Anda

Pict 📸

Bilang aja besok
mau di traktir apa😎

Teejay terkekeh sendiri, pasti setelah ini notifikasi ponselnya akan ramai. Teejay menyimpan ponselnya dan segera pergi dari pekarangan rumah Elsa. Sedangkan Elsa, gadis itu baru saja masuk kedalam rumahnya.

"Kamu baru pulang nak, dari mana?" tanya Elena, Mama Elsa.

Elsa hanya melirik mamanya sebentar. "Nonton," jawab Elsa singkat lalu menaiki tangga untuk ke kamarnya.

"Nonton atau jalan sama cowo?" saut Naura yang kebetulan lewat.

"Peduli banget ya adek gue sama Kakaknya, jadi makin sayang deh," balas Elsa sambil tersenyum memaksa dan melanjutkan langkahnya.

Bercerita tentang keluarga Elsa, Elsa adalah anak dari Elena dan almarhum Satria, papa kandung Elsa. Elena menikah dengan Adam yang berstatus duda karena sang istri meninggal.

Pernikahan itu membuat Naura, anak dari Adam kini menjadi saudara tiri Elsa. Kebencian Elsa terhadap mamanya terjadi karena kejadian masa lalu saat Elsa kecil.

Malam itu, hujan turun dengan lebatnya. Satria, ayah Elsa sedang dalam kondisi yang tidak sehat dan membutuhkan kehadiran Elena disana, tetapi Elena tak kunjung datang. Elsa menunggu lama, sampai akhirnya Elena pulang kerumah, membuat Elsa gembira. Tetapi kegembiraannya tidak bertahan lama saat Elsa melihat mamanya mengambil koper dan membereskan baju-bajunya miliknya.

Elsa tentu bingung dan panik, berbagai pertanyaan keluar dari mulut Elsa, tetapi tidak satupun dijawab oleh Elena. Elena hanya menatap Elsa dengan tatapan yang sulit diartikan. Elena membawa kopernya keluar dari rumah.

Elsa menganggap bahwa mamanya sama sekali tidak memperdulikan papanya yang sedang sakit. Di hujan yang lebat itu, rasa sakit hati Elsa dibuat.

Flashback, 10 tahun yang lalu...

"Ma! Mama! Jangan tinggalin Elsa ma! Hiks..." Tangisan itu bercampur dengan derasnya hujan dan petir yang berkilatan.

Gadis itu melihat papa nya ikut keluar untuk mengejar mama nya yang hendak pergi. "Pa, mama ninggalin kita pa hiks..."

"Elena! Tunggu!" Teriak Laki-laki itu, terlambat sudah untuk mengejar, perempuan itu sudah pergi dengan mobil hitam yang melesat dengan cepat.

JJderr

"Elena!" teriaknya bersamaan dengan bunyi petir yang menyambar dan dada nya yang terasa sesak. Tubuh laki-laki itu meluruh ke tanah, memegangi dada nya yang terasa amat sesak.

"Pa! Papa!! Papa kenapa?!" Gadis kecil itu tentu saja panik saat melihat ayahnya kesakitan tak berdaya.

"Jangan tinggalin Elsa Pa hikss... Elsa gak punya siapa-siapa Pa..." Isak tangis pilu itu terdengar dengan air mata yang sudah bercampur air hujan. Gadis itu memegangi kepala ayahnya sambil memeluk nya erat seakan tak mau kehilangan.

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang