"Kakak kok berhenti?"
Deg
Elsa tak mengalihkan pandangannya dari gadis cantik dan imut yang ada di depannya, ia memakai seragam yang sama dengannya.
"El, kamu udah sembuh?"
Elsa tak menjawab pertanyaan Teejay, "Ja, ini siapa?"
"Kenalin, ini Safira adiku," jawab Teejay.
Elsa mengerutkan keningnya, "Adik? Sejak kapan kamu punya adik?"
"El, jangan salah faham, dia ini sahabat aku dari kecil, dia udah aku anggep sebagai adik aku sendiri."
"Bundanya udah aku anggep sebagai mama aku sendiri El."
"Dan bundanya Safira kasih amanat buat jagain dia di sini, karena mulai sekarang dia bakal sekolah di sini," jelas Teejay.
Flashback on
Hujan deras sore itu.
Bunda menggeleng keras, "Engga sayang, kamu sama seperti mereka."
Gadis itu menyeringai, "Hahaha! Anda berbohong, saya tau itu."
Pisau buah yang berada di dekat gadis itu kini berpindah ke tangannya, "Sekarang anda turuti permintaan saya, atau detik ini juga saya bakal mati?"
Srett
"Jangan!"
Sedikit lagi pisau itu akan menyentuh urat nadi.
"Jangan Safi! Iya! bunda bakal turutin permintaan kamu."
"Apa anda serius hah?!" Matanya menatap tajam.
Gadis itu menaruh pisau nya, "Safi mau bebas Bun, Safi mau sekolah umum." Matanya berubah teduh dan sayu.
Bunda berfikir sejenak, "Bunda---"
"Bunda bohong! Argh! Safi mau bebas!"
"Safi?!" Teejay berusaha menenangkan Safira dan membawanya ke tempat lain karena banyak sekali pecahan kaca.
"Lepaskan saya!" Safira mendorong Teejay sehingga tangan Teejay tergores pecahan kaca.
"Safi tunggu! Iya bunda bakal turutin."
Beberapa hari berlalu, Safira tidak merasa tanda-tanda dia akan sekolah, ia kembali bertanya kepada bundanya.
Malam itu... Saat di mana Elsa dan Teejay sedang berada di pasar malam.
"Bunda? Safi kapan sekolah nya?" Safira memeluk bundanya dari belakang.
"Kamu kan udah sekolah sayang..."
Safira menjauh, ia menggeleng keras, "Safi mau sekolah umum bukan homeschooling."
"Kamu belum sembuh sayang... Nanti ya tunggu sembuh."
"Nggak! Bunda bohong! Selama ini jadi bunda bohongin Safi? bunda bilang udah ngurusin semua surat-surat pendaftaran Safi di sekolah."
"Tapi sampai sekarang Safi tetep homeschooling!"
"Safi! Kamu masih sakit! Kamu harus tetap di rumah, nurut sama bunda!" Bentak bunda yang membuat amarah Safira memuncak.
"Safi mau sekolah!! Safi mau sekolah tempat kakak!!!"
"Bunda bohong sama Safi!"
Lalu Safira pergi berlari naik ke rooftop.
Bunda menggeleng keras menatap panik anaknya yang mulai menaiki tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS FAKBOI
Novela Juvenil"FROZEN! GUE BAKAL JADI PACAR, BAHKAN SUAMI LO, LIAT AJA NANTI!" GENRE : FIKSI REMAJA Teejay Albert Kalandra, seorang Fakboi kelas kakap yang mempunyai banyak pacar dan mantan pacar di dalam hidupnya karena sebuah alasan. Akan tetapi suatu keajai...
