23. Cinta di Rumah Hantu

6K 595 63
                                        

"Elsa ngapain ke tukang ramal? Inget Elsa itu musyrik,” nasihat Teejay, tadi saat Teejay sudah kembali dari toilet, ia panik saat Elsa tidak ada di tempatnya.

"Iya maaf, tadi gue cuma lewat doang kok. Terus dia mau ramal gue gitu aja. Gue nggak enak nolaknya.”

Teejay mengelus rambut Elsa, "Lain kali jangan lagi ya?" ucap Teejay dan Elsa mengangguk mengerti.

"HIHIHIHI."

Suara perempuan tertawa terdengar sangat nyaring, mata Elsa membulat saat ia berbalik badan.

Saat ini mereka berada tepat di depan rumah hantu. "El, kan semua wahana udah kita cobain, tinggal ini yang belum." Teejay menunjukkan wahana rumah hantu itu.

“Jadi...?” Elsa menatap Teejay sambil tersenyum paksa, Elsa tentu tau apa yang akan Teejay katakan.

Teejay tersenyum girang. "Ayo kita masuk!" Ajak Teejay membuat Elsa was-was.

“Serius?” ulang Elsa.

“Iya, kenapa? Takut yaaa...” ledek Teejay.

Elsa yang tidak ingin terlihat lemah di mata Teejay pun berbohong. “Ng-nggak! Siapa juga yang takut!” balas Elsa.

"Oke, kalo gitu aku beli tiketnya dulu ya," kata Teejay lalu beranjak pergi dari sana.

Elsa was-was sendiri melihat rumah hantu itu, nonton film horror saja dia sudah berkeringat dingin, bagaimana ini.

"Oke Elsa tenang, lo pasti bisa," gumam Elsa sambil mengatur nafasnya dan menyemangati dirinya sendiri.

Teejay menunjukkan dua tiket masuk yang ada di tangannya, "Yuk masuk."

Elsa mengangguk, lalu ia berjalan mengekori Teejay. Saat sampai di depan pintu masuk, Elsa berhenti sejenak, melihat itu Teejay langsung menggandeng tangan Elsa dengan erat.

Kini mereka telah masuk di lorong pertama, di dalam lorong itu gelap sekali dan hanya ada penerangan minim.

Suara tertawa khas mbak kunti menggema di seluruh ruangan, Elsa menggenggam erat tangan Teejay, tapi ia sedikit bingung, tidak ada yang masuk wahana rumah hantu ini sama sekali, hanya ada dirinya dan Teejay saja disana.

"Hihihi...."

Elsa langsung memeluk lengan Teejay dan memejamkan matanya. “JAA EJA! MAAFIN GUE, GUE BOHONG, GUE TAKUT, SUMPAH. GUE MAU KELUAR!!” seru Elsa.

Teejay mengelus bahu Elsa. “Ada aku, kamu pegang tanganku kuat-kuat.”

Setelah Teejay mengucapkan itu, Teejay merasa Elsa memeluk lengannya dengan sangat kuat.

Hantu dengan pakaian putih dan atasnya di ikat muncul di samping Elsa sambil melompat-lompat, Elsa bisa merasakan itu.

Elsa memejamkan matanya, ia tak berani membuka matanya, ia sangat takut, ia hanya memeluk lengan Teejay dengan erat.

"Ja, ada pocong...takut..." gumam Elsa, namun entah apa yang di lakukan Teejay, pocong itu pergi begitu saja dan tidak mengikuti mereka lagi.

Mereka berjalan lurus terus, sampai masuk di ruangan, suara-suara jeritan anak kecil, suara tertawa, dan musik horror terdengar semakin jelas. Beberapa tuyul melintas, memegangi kaki Elsa dan Teejay. "Kakak, main yuk, hihihihi, Kakak...."

MY BOYFRIEND IS FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang