Pas malem jumat, Jeff yang emang beberapa bulan ini jarang banget kumpul sama temen-temen tongkrongannya karena sibuk sama Hanna, akhirnya gak bisa nolak lagi ketika Deril bilang anak Hubungan Internasional pada ngajakin nongkrong malem ini.Padahal jujur aja, sebenernya Jeff tuh lagi kepingin ke kos Hanna. Mumpung malem Jumat gitu, loh, maksudnya. Jangan tanya mau apa. Jawabannya jelaslah dia sama Hanna mau...
...ngaji bareng.
Tapi karena Deril lagi-lagi nanya Jeff buat mastiin dia gabung apa enggak, akhirnya mau gak mau, dia cabut.
"Jam delapan, kan? Gue ke kosan Hanna, deh, bentar." kata Jeff pas ngeliat Deril di ambang pintu kamar kosnya.
Deril mendengus. "Ini udah jam setengah delapan, tolol. Bentarnya elo ke kosan Hanna, tuh, masih enam puluh menitan."
"Kagak. Janji, dah, cuma lima puluh menit. Oke, tolil?"
Gak peduli Deril yang menggerutu dan berakhir ngelempar sandal swallow merah entah punya siapa ke punggung Jeff, yang dilempari malah cengengesan gak jelas sambil lari kecil ke arah tangga.
Di dalam mobil, cowok itu kembali menghidupkan ponselnya. Hanna belum juga membalas pesan semenjak siang tadi. Jadi, dia mutusin buat ngechat lagi.
Jeff Raksakatama
p|
p|
p|
sayang|
p|
halo|
babe|
han|
woe|Jeff langsung terkekeh geli ketika ia mendapati Hanna langsung online. Pasti disana, Hanna lagi misuh-misuh karena Jeff spam chat. Beberapa detik kemudian, ada balasan masuk ke ponselnya.
Hanna Raksakatama
|spam ajg
|apaBukan Hanna emang kalau ngomong bisa alus dan beradab.
Jeff Raksakatama
lagi dimanaaaa?|Hanna Raksakatama
|kosKemudian Jeff membiarkan pesan dari cewek itu tanpa berniat membalas. Dia langsung ngehidupin mesin mobil dan melaju cepat. Untung jalanan gak rame-rame amat.
Ngomong-ngomong soal rencana tutor Dhio sama Hanna, ternyata diundur jadi mulai senin depan. Yang mundurin tanggal jelas si Dhio. Kalau Hanna, mah, dijamin penginnya secepat mungkin. Jeff gak tahu alasan spesifik kenapa Dhio re-schedule, cuman katanya sih, dia lagi ada urusan di Kalimantan. Jeff hanya berdoa semoga Dhio dimakan kuyang jadi gak bisa tutorin Hanna.
Oke, gak. Jeff gak sejahat itu buat doa jelek ke temennya sendiri.
Cowok itu tersenyum sesaat ketika beberapa cewek di kosan Hanna menyapanya. Bukan sapaan genit, sih, cuman malu-malu kucing. Kemungkinan besar kayaknya mereka naksir Jeff. Well, emang cewek mana yang gak naksir Jeff?
Butuh dua kali mengetuk pintu sebelum akhirnya pemilik kamar membukakan. Hanna disana, seperti biasanya, menatap datar pada Jeff. Tapi ia melebarkan pintu agar lelaki itu bisa masuk.
"Lagi ngapain?" tanya Jeff lalu duduk di sofa.
"Boker," jawab Hanna ketus. "Udah jelas gue lagi makan, masih nanya."
"Formalitas doang, elah. Galak amat lo kayak bulldog."
"Elo dog-nya."
Jeff menutup mulutnya, sok merasa tersakiti. "Astaghfirullah."
"Minggat sana lo kalau gak ada kepentingan. Ngerecokin gue aja."
"Gue ada kepentingan, ya," jawab Jeff kini menegakkan punggungnya. "Gue diajak anak jurusan ke Swill."
KAMU SEDANG MEMBACA
jeff, please.
Storie d'amore[21+] "they say all good boys go to heaven but bad boys bring heaven to you." 18/11/20 - 09/09/21