34. Kasus yang Sama

19.9K 2.2K 244
                                    

Jeff lagi ada di J&G sama Rosi.

Gak ngerti apa Jeff sengaja atau enggak, cuman dia seharusnya tahu kalau J&G ini tempat nongkrong favorit anak kampusnya. Tapi kayaknya Jeff gak peduli banyak. Karena bahkan ia kini menghabiskan malam minggu dengan perempuan berambut pirang di sampingnya.

Jeff menjentikkan ujung rokoknya pada asbak, mengamati Rosi yang belum juga selesai menghabiskan roti bakarnya.

"Gak mau diabisin?"

Rosi melirik Jeff sesaat. "Kenyang," jawabnya sembari memfokuskan mata pada ponsel yang ia pegang. "Jeff, hadep sini."

Jeff menoleh, lalu menatap pada kamera ponsel Rosi yang menampilkan fitur boomerang di Instagram. Cowok itu memeletkan lidahnya sementara Rosi menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Gue post di Insta Story, ya?"

"Ngapain izin dulu? Dari kemaren-kemaren perasaan kerjaan lo emang begitu."

Rosi meringis. Ia memberikan tulisan di boomerangnya dengan kalimat, "happy satnight everyone!", meng-tag Jeff, kemudian benar-benar mengirimnya.

"Balik sekarang?"

"Boleh," Rosi langsung merapikan tasnya. "Eh, elo mau kemana emang abis ini?"

"Ikut anak-anak."

"Ke?"

"Mabok."

"Fable or Swill?"

"Fable, Sayang."

Rosi berdecak kecil. Hendak melontarkan suara tapi laki-laki itu mendahuluinya. "Gak usah ikut. Katanya males kemana-mana?"

"Bukan mau ikutan, kali. Gue mau tanya, abis dari Fable lo nginep di apart gue atau balik ke kosan?"

"Gak tahu. Liat nanti."

Di lain tempat namun di waktu yang sama, Hanna sedang di kosan Juno bersama Jennie.

"Ayo, dah, gue temenin ke Fable. Gue sumpek banget ngeliat lo jadi kehilangan taring sejak putus sama Jeff. Siapa tahu di Fable nanti ketemu cowok ganteng plus punya tambang minyak."

Tapi yang diajak hanya menggeleng malas.

"Cuman beli sebotol?" tanya Juno tadi saat Hanna datang bersama Jenni.

"Iya. Males mabuk."

"Elo beli bir artinya, ya, mau mabuk, tolol."

Hanna mengedikkan bahu. Lalu jamuan yang ia bawa dituang Jenni sama rata di tiap-tiap gelas.

"Han."

Yang dipanggil mengangkat kepala.

"Jangan ngecek Instagram."

Orang kalau dilarang, pasti bakal makin penasaran dan malah dilakuin. Hal kayak gini kayaknya manusiawi. Jadi itu juga yang dilakukan oleh Hanna sekarang. Gak memperdulikan Juno yang melotot dan hendak merebut hape Hanna, atau Jennie yang dari tadi narik-narik kaos Juno buat nanyain ada apa—soalnya hape Jennie lagi dicharge, Hanna segera membuka aplikasi tersebut.

Jenni mengintip apa yang dilakukan Hanna dengan ponselnya. Jemari Hanna terdiam sesaat kala tahu Jeff membuat InstaStory. Dengan jantungnya yang sedikit gak berdetak kayak biasanya, ia menahan nafas sesaat sebelum menekan story tersebut.

Jenni otomatis melirik ekspresi sang sahabat, saat dia menemukan Jeff—lagi-lagi—merepost InstaStory milik Rosi.

"Han?"

jeff, please.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang