08. Jadi Mainan

47.3K 3.7K 160
                                    

Jennie berdecak gemas mendengar jawaban Hanna. Sudah seratus kali Jennie mencoba memancing perempuan itu agar mau cerita setidaknya sedikit saja clue agar Jennie tahu ada hubungan apa cewek itu dengan Jeff. Tapi percuma, Hanna selalu ngasih jawaban yang sama.

"Gak ada hubungan apa-apa, Jen."

"Taik. Gue temen lo, bukan?"

Hanna menyuap satu sendok mie gorengnya sebelum kembali menjawab usai ia berhasil menelan. "Emang gak ada apa-apa, anjir. Lo mau gue jawab gimana?"

"Temen doang?"

Hanna menggeleng. "Gue juga gak berteman, tuh, sama dia."

Jennie memutar bola matanya jengah. Emang capek kalau ngomong sama cewek cuek kayak Hanna. Yang ada bikin kepalanya mau pecah aja.

"Udah tidur bareng?"

"Kepo."

"Udah, sih, pasti," pancing Jennie. "Kan doi udah pernah nginep di kosan lo, ya."

Hanna menukik alisnya sambil menoleh pada Jennie "Tau dari mana lo?"

Yang ditanya jadi terbahak sampai memukuli meja. "Ha! I got you! Padahal gue nebak doang, anjir. Ngaku kan sekarang."

Hanna berdecak malas. Ia memilih membuka ponsel daripada meladeni si sinting Jennie. Sebenarnya ia mau saja, sih, menjelaskan bahwa ia dan Jeff belum sampai ke tahap sejauh itu. Tapi Hanna gak pernah peduli dengan asumsi orang lain. Reputasi bukanlah hal yang penting bagi Hanna.

"Han, Juno tuh."

Hanna mengangkat kepala. Dari jauh, ia bisa melihat sahabatnya itu berjalan mendekat dengan membawa map di tangan. Sampai akhirnya cowok tampan itu duduk di depan Hanna dan langsung mengajukan pertanyaan. "Lo beres kelas?"

Hanna mengangguk. "Kenapa?"

"Join, gak? Gue sama Gana mau ke J&G."

For your information, J&G adalah kafe yang terletak tidak jauh dari kampus mereka. Kafe besar yang selalu jadi tongkrongan mahasiswa karena harganya yang relatif murah.

"Ayo aja kalau lo mau bayarin."

Juno menjitak dahi cewek itu. "Gak pernah mau rugi, ya, lo."

"Join, gak, Han?" tanya Jennie. "Kalau lo join, gue mau ikut, dong."

Sebenarnya, Jennie dengan Gana dan Juno tidak terlalu dekat. Tapi karena ada Hanna sebagai perantara, Jennie sok asik aja setiap ketemu duo cogan itu.

"Ya udah, hayuk." jawab Hanna yang disambut sorakan kecil. "Gana bawa Rubicon?"

Juno mengangguk.

"Gue duduk depan." ujar cewek itu lagi.

"Iya, nyonya."

Tapi langkah kaki Hanna terhenti ketika tiba-tiba jalannya dihadang oleh laki-laki berkaos putih polos yang dibalut jaket cokelat. Hanna menatap Jeff malas. "Minggir."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jeff, please.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang