Jeff mengacak rambutnya stres sendiri. Dosen kadang suka gak kira-kira kalau ngasih tugas. Baru cowok itu mendesah lega karena ini hari Jumat yang artinya besok udah libur, ternyata salah satu mata kuliahnya tidak membiarkan Jeff senang begitu saja.
Bikin makalah tentu bukan tugas segampang yang dipikirin orang-orang. Bikin cover doang yang gampang— itu aja mahasiswa suruh cari gelar dosen biar gak salah nulis. Kalau udah masuk bab 1, pusingnya malah makin-makin. Apalagi kalau materi yang dibahas gak bisa cuman sekedar cari referensi di buku tapi harus turun lapangan.
Keluar dari gedungnya, ia menghampiri mobil yang terparkir rapi di lapangan. Jeff masuk kesana dan langsung duduk di jok.
Selesai dia pasang sabuk pengaman, Jeff udah punya rencana buat ke salah satu kafe deket kampus. Ini masih jam setengah enam sore dan cowok itu berencana begadang di kafe aja biar gak suntuk-suntuk amat.
Baru menghidukan mesin mobil, Jeff ingat sesuatu. Jemarinya dengan cepat mencari nomor seseorang dan langsung menghubunginya.
"Hannaaaaaaaa!" sapa Jeff sok ceria. "Lagi di kos, kan?"
"Hm. Kenapa?"
"Ikut gu—"
"No," potong Hanna cepat. "Gue lagi sibuk nugas dan gak ada wak—"
"Nah!" Jeff ikut memotong juga. "Lo lagi nugas? Gue juga mau nugas. Jadi, alangkah baiknya kita nugas berdua. Gue jemput sekarang, beresin laptop lo."
Jeff langsung mutusin sambungan telepon, gak mau denger Hanna nolak dengan seribu alasan dan mereka malah berdebat.
Hanna tuh kalau diajakin emang suka ngeles mulu padahal cewek itu tahu ujung-ujungnya Hanna bakalan nurut sama Jeff karena cowoknya tukang maksa.
Gak lama kemudian, Jeff parkirin mobilnya di depan kos Hanna. Ia menapaki tangga ke lantai dua dengan santai dan bersiul, gak peduli sama beberapa cewek disana yang asik bisik-bisik ngomongin kenapa Jeff bisa ada di kos mereka.
"Loh, kok belum ganti baju?!" tanya Jeff keki banget pas Hanna bukain pintu dengan tubuh berbalut daster.
"Gue 'kan udah bilang gak mau."
"Tapi gue bilang gue maksa."
"Udah deh, kerjain disini aja." usul Hanna sambil kembali fokus dengan laptopnya.
Jeff menghela nafas. Tangannya bergerak cekatan mencopot kabel charger laptop Hanna sembari menggerutu. "Han, percaya sama gue. Kalau ngerjain tugas di kos lo, kita cuman bakal berakhir saling telanjang."
"Makanya punya otak jangan rusuh!"
"Makanya jauh-jauh dari gue biar gue bisa tahan nafsu!" balas Jeff tak mau kalah.
"OKE. Jauh-jauh dari sekarang, ya!"
Jeff langsung panik sendiri. Ia menghampiri Hanna cepat dan langsung memeluk badan cewek yang sedang duduk di tengah ranjang itu hingga Hanna terguling.
"Enggaklah, jangan. Enak aja jauh-jauh." ujar Jeff sambil menciumi bahu gadis yang direngkuhnya.
Hanna mendorong Jeff agar melepas pelukannya tapi Jeff tak mau.
"Nanti kalau gue kangen gimana?"
Hanna gak ngasih respon. Ia berdiri dari ranjang dan mengambil baju di lemari. Jeff yang mengamati itu langsung bertanya. "Mau kemana?"
"Katanya nugas di kafe? Gimana, sih?!"
"Oh iya."
**
Hanna gak paham tugas macam apa yang lagi dikerjain Jeff. Dari pukul tujuh malam sampai sekarang jam di dinding kafe menunjukkan pukul dua belas tepat, cowok itu belum selesai berkutat dengan laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
jeff, please.
Romance[21+] "they say all good boys go to heaven but bad boys bring heaven to you." 18/11/20 - 09/09/21