27. Kabar Gana

23.1K 2.5K 238
                                    

Pulang dari rumah orang tua Deril, Jeff gak tahu kenapa perutnya sakit. Mulas dan rasanya dia pingin nangis aja karena gak berhenti bolak-balik ke kamar mandi umum di pom bensin tadi. Sampai di kosannya, Deril langsung masuk ke kamarnya, begitu pula Jeff.

Sambil memegangi perut, cowok itu menunggu Hanna membuka pintu.

"Kok udah pulang?" tanya Hanna yang gak direspon sama sekali.

Jeff cuman meringis lalu menggeser Hanna biar mau ngasih jalan masuk ke kamar usai dia membubuhkan kecupan singkat di pelipis cewek itu.

"Han, kok perut gue sakit banget, ya?" keluhnya.

"Sakit gimana?" jawab Hanna sambil mengunci pintu. "Diare?"

"Iya, tadi ada kali berhenti dua kali di pom bensin buat ke toilet."

"Abis makan apa coba?"

"Gak tau..." Jeff merengek lalu meringkuk di ranjang. Baru hendak mencoba tidur biar gak kerasa sakitnya, Jeff malah mengurungkan niat dan sekarang beranjak bangun.

Ternyata cowok itu buru-buru ke kamar mandi.

Melihat cowoknya kayak beneran kesiksa, Hanna berinisiatif buat nyari obat di kotak tempat Jeff nyimpen obat-obatan. Dengan cekatan, cewek itu membaca satu-persatu merknya lalu menutup kotak lagi usai menemukan yang dia cari.

Lima menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka menampilkan wajah Jeff yang terlihat sedikit lebih lega walaupun bibirnya masih pucet. Hanna jadi pengen ketawa. Jeff ini jarang sakit, sekalinya sakit malah diare.

"Enakan?"

Jeff mengangguk. Kini memutuskan untuk berbaring lagi di ranjang. Hanna mengusap dahi berkeringat milik sang kekasih.

"Salah makan, ya, di rumahnya Deril?"

"Hmm," Jeff bergumam di perut Hanna. "Gak juga. Cuman makan tahu mercon—"

"Nah, itu!" seru Hanna berlebihan. "Lo kan belum makan dari siang. Malah makan pedes-pedes."

Jeff diam gak menjawab. Lagi pula dia sedang menikmati momen dimana Hanna mau manja-manjain dia kayak begini. Kapan lagi coba?

"Kapan-kapan, tuh, kalau mau kemana-mana, makan dulu di kosan. Minimal perut lo keisi."

"Iya."

"Besok katanya lo mau ke kampus sebelah? Jadi?"

Jeff bergumam mengiyakan.

"Gak kelas dari pagi, dong?"

"Iya."

"Gue bawain bekal mau?"

"Emang bisa masak?"

"Ye, ngeledek."

"Dih, tanya serius ini. Selama ini, kan, gue belum pernah tahu lo masak di dapur."

"Ya udah makanya besok gue masakin. Bawa bekal, mau?" ulangnya.

Jeff mengangguk lucu. Ia bergerak mencium Hanna secara kilat.

"Minum obat dulu."

"Terus cium lagi?"

Hanna mendengus dan menepuk kening Jeff pelan. "Cepet bangun. Gue ambilin air putih."

Jeff menurut. Dia duduk bersila di atas ranjang memperhatikan Hanna yang dengan menuangkan air ke dalam gelas dan membuka kemasan obat.

"Bisa minum obat langsung nelen, kan?"

"Bisa."

"Nih."

jeff, please.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang