Jeff bangun lebih dulu daripada Hanna dengan lengan kirinya yang terasa pegal karena tertindih kepala cewek itu semalam penuh. Cowok itu mengernyit karena silau matahari masuk menghalangi indra penglihatannya. Ia bergeser perlahan, tak ingin Hanna jadi terbangun karena pergerakannya. Tapi kayaknya Hanna terlalu peka, jadi cewek itu langsung mengerjap pelan, ikut membuka mata.
Jeff gak jadi bangun. Ia malah langsung mengusap-usap pelipis Hanna, berharap itu bisa membuat Hanna tertidur lagi. Tapi bukannya memejamkan mata, Hanna malah bergerak mundur menjauh. Menolak untuk kembali tidur.
Jeff menyentuh lehernya. "Udah gak panas."
Hanna bangun dari posisinya. Duduk bersila di atas kasur sembari mengumpulkan nyawa selagi Jeff masih tiduran menyamping dengan mata menatap lekat setiap pergerakan gadis itu.
"Nunduk, dong."
Hanna menurut begitu saja, mungkin belum sepenuhnya sadar. Tangan Jeff terulur menyentuh kancing piyama kedua Hanna, lalu mengancingkannya dengan benar, begitu pula dengan kancing pertama.
Hanna jadi langsung berdecak mengingat kelakuan Jeff kemarin.
Jeff meringis. Sedikit merasa bersalah. Sedikit. "Sorry."
Hanna tak menjawab apapun, hanya berdeham saja.
Perempuan itu langsung bangkit dari ranjang dan melangkah ke arah kamar mandi.Belum sampai benar-benar menginjak lantai, Jeff menarik tangannya pelan. "Mau kemana?"
"Kamar mandi."
"Mau mandi?"
"Iyalah."
Hanna bercermin sebentar. Ia mengambil karet rambut di atas nakas, menali rambutnya menjadi satu, kemudian menoleh lagi pada Jeff. "Kenapa? Mau ikut?"
Jeff yang ditawari begitu jadi langsung terduduk. "Boleh?"
"Enggaklah." jawab Hanna cuek sambil berlalu.
Jeff mendengus keras-keras.
••
Selagi Hanna mandi, Jeff akhirnya pergi ke dapur kosan Hanna. Sebenarnya dapur disana adalah dapur bersama. Beruntungnya ketika Jeff kesana, tidak ada seorang pun yang sedang menggunakan dapur.
Jadi cowok itu langsung mencari bahan masakan di lemari pendingin, mengeluarkannya lalu mulai mengolah masakan yang ia bisa. Sebenarnya Jeff juga gak pinter-pinter amat soal masak-memasak. Cuman sekedar tahu aja. Gak ngerti rasanya bakal enak atau enggak.
Ada sekitar sepuluh menit kemudian ketika Jeff sudah mulai menumis kentang berbumbu di atas wajan, terdengar suara langkah seseorang membuat Jeff melirik kecil. Kini Hanna berada di belakangnya, sedang mengamati Jeff.
"Lo masak?'
"Menurut anda?" tanya Jeff retoris. Tangannya dengan cekatan menabur garam disana.
"Emang bisa?"
Jeff mendengus lagi. "Bisa, dikit."
Ia menoleh pada Hanna yang kini pindah jadi berdiri tepat di samping kirinya. Perempuan itu ikut mengambilkan beberapa bumbu dapur dan mendekatkan pada Jeff.
"Kurang apa coba gue?" lanjut Jeff tiba-tiba. "Ganteng iya, pinter iya, bisa masak, bisa basket, bisa jadi pacar lo."
"Tumis, tuh, yang bener. Jangan bacot mulu."
Jeff melirik sinis dan mencibir.
**
"Jadi..." Jeff memulai percakapan setelah ia keluar dari kamar mandi. "Who is Gana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
jeff, please.
Romance[21+] "they say all good boys go to heaven but bad boys bring heaven to you." 18/11/20 - 09/09/21