18. Hari Kedua

29.8K 3K 261
                                    

Padahal ini hari kedua Hanna menstruasi.

Dia bener-bener inget kemarin dia gak ngerasain sakit perut, pinggang, paha, atau apapun yang biasanya cewek-cewek alamin kalau lagi mens. Tapi gak ngerti kenapa, dari pagi ini, Hanna merasakan ada sesuatu yang menusuk-nusuk perut bagian bawahnya.

Kata Jenni, ini normal. Namanya juga efek mens. Tapi Hanna bersikeras curiga kalau ada yang lagi ngedukunin dia. Kayak di stasiun TV ikan terbang, 'kan biasanya dukun nusuk-nusuk boneka pake jarum dan korbannya jadi kesakitan. Mendengar itu, Jenni jelas ngakak.

Hanna memutuskan untuk gak ngampus, lagian hari ini cuman ada satu mata kuliah doang. Aman.

Seperti yang udah-udah, Jeff nyariin Hanna lewat Jenni. Dan seperti yang udah-udah juga, Jenni ngasih tahu dong kalau Hanna lagi nyeri perut di kosan dan bolos kelas.

Jadi gak kaget kenapa Hanna mendengar ketukan pintu di pukul setengah tujuh pagi.

Jeff dengan setelan kaos putih dipadu celana pendek berwarna navy terang berdiri di depan pintunya. Ada hoodie hitam yang sengaja diletakkan di pundak cowok itu.

Apa sih nih cowok pake outfit begini aja damage-nya kebangetan?! Hanna misuh dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Apa sih nih cowok pake outfit begini aja damage-nya kebangetan?! Hanna misuh dalam hati.

"Morning, Istri."

Jeff kayaknya pagi ini lagi pengin cosplay jadi bapak rumah tangga karena usai mengucapkan dua kata super aneh tersebut, dia maju buat kasih kecupan di pelipis Hanna. Lalu Jeff mendorong bahu Hanna agar masuk ke kamar lagi dan dia nutup pintu.

"Kata Jenni lo lagi sakit perut? Diare?"

"Diare pala kau. Nyeri doang."

"Oh..." Jeff manggut-manggut. "Terus gak kelas?"

Hanna kembali berbaring di kasur. Mengingat sebelum Jeff datang, dia emang lagi tiduran, meringkuk di bawah selimut. Jadi jangan tanya gimana muka Hanna sekarang. Cuci muka aja belom.

"Enggak."

Jeff ambil duduk di samping tubuh Hanna, tangannya mengusap kepala cewek yang lagi tiduran dengan selimut menutupi hingga leher.

"Kok elo kayak belum mandi, sih?" tanya Hanna memicing curiga pas dia ngamatin muka Jeff yang muka bantal banget. Sebelas dua belas sama dia. Bedanya Jeff gak pernah jelek sekalipun bangun tidur. Kalau Hanna, mah...

"Emang," Jeff menguap. "Bangun tidur langsung kesini."

"Buat jengukin gue doang?"

"Buat pindah tidur. Hehe."

Hanna mendengus. "Kamar lo kebanjiran apa gimana?" tanyanya sarkas.

"Emang lo gak seneng kalau ada yang nemenin pas lagi sakit? Gue disini buat itu," ia membuka botol kiranti yang dia bawa. "Nih."

"Thanks. Taruh situ aja dulu. Gue mau tidur."

"Geser, gue juga mau tidur."

Hanna nurut. Dia kasih ruang buat Jeff biar bisa tidur di sampingnya. Tapi Jeff enggak tidur, sih, dia duduk sambil bersandar di kepala ranjang. Terus diam doang disitu.

jeff, please.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang