"Lebih sayang aku atau dollar?"
"Sementara dollar, karena Galaxy yang sekarang susah sekali diatur"
Galaxy mempoutkan bibirnya setelah mendengar jawaban sang kakak. Belakangan ini, ia kesal sekali pada Sky karena selalu sibuk dengan dollar dan mengabaikannya. Padahal dirinya sangat rindu (uang) kakaknya dan ingin sekali mengajak Sky untuk melihat gajah di Chiang Mai, tetapi lagi dan lagi Sky hanya mengurusi dollar saja.
Setelah tidak mendapatkan respon yang baik dari sang kakak, Galaxy memilih meninggalkan Sky dengan kekesalan setinggi gunung Alpen. Ia harus mendinginkan otak dan hatinya dengan jus buatan papa yang terenak sealam jagad raya, saat masuk ke dalam dapur ia melihat sang papa dan langsung saja menghampirinya.
"Pa, aku ingin punya adik"
Krist menyemburkan jus yang baru saja akan mengaliri tenggorokannya setelah mendengar ucapan kontroversial sang anak padanya.
"Kamu dan Sky sudah besar, harusnya kamu punya anak sendiri bukan adik"
"Tetapi aku single pa, bagaimana aku punya anak, yang lebih cepat agar aku mendapatkan teman dirumah ini ya dengan cara menghadirkan adik untukku"
Krist hanya mengangkat satu alisnya untuk menanggapi celotehan absurd Galaxy, baginya permintaan Galaxy adalah hal konyol. Rai dan Jos sudah cukup tua untuk memiliki bayi lagi, mereka lebih pantas punya cucu daripada seorang anak.
"Papa lebih menyarankan kamu memiliki kekasih dan menikah, setelahnya produksi anak sebanyak yang kamu dan suamimu inginkan, ibumu sudah tua tidak baik untuknya jika harus hamil dan melahirkan, kamu itu dokter masa begitu saja tak ada ilmunya"
Checkmate Gala!
"Ada apa ini? Kenapa suasana dapur rumahku penuh aura kegelapan" Tanya Singto yang baru saja datang dari kamar.
"Tanya saja pada baby girlmu itu, apa yang ingin ia hadirkan di rumah ini"
Singto langsung mendekati sang anak dan membelai princess kesayangannya "Memangnya kamu menginginkan apa sayang?" Tanya Singto penuh kelembutan.
"Kalau aku bilang, daddy juga pasti menolak seperti papa"
"Katakan dulu keinginanmu, nanti daddy pertimbangkan"
"Benarkah?"
"Sure"
Galaxy menatap papanya dengan penuh kemenangan, tetapi Krist tak khawatir karena Singto pasti sepakat dengannya kali ini. Mereka sudah membicarakan banyak hal dengan Rai dan Jos yang tak pernah diketahui oleh kedua anaknya.
"Aku ingin punya adik dad, untuk menemaniku dirumah ini kalau kalian semua sedang sibuk dengan urusan masing-masing"
Singto tersenyum mendengar permintaan sang anak, sebenarnya tidak ada yang salah dengan memiliki anggota baru di keluarga mereka, tetapi tidak untuk anak lagi ketika mereka sudah berumur seperti sekarang dan kedua anaknya yang lain telah dewasa.
"Sayang, dengarkan daddy bisa?"
"Ok" Gala mengubah posisi duduknya menghadap Singto.
"Kamu ingin memiliki adik untuk menemanimu saat kami semua sibuk benar begitu?"
Gala langsung mengangguk
"Apa kamu lupa jika kamu sendiri sebagai dokter ahli bedah juga sama sibuknya dengan kami, Gala bahkan terkadang harus melakukan operasi darurat tengah malam sama seperti papa, lantas bagaimana kamu bisa bermain bersama adikmu sementara jadwal kerjamu saja tidak beraturan"
"Jadi intinya daddy juga tidak setuju?"
"Untuk kali ini, daddy tidak bisa mengabulkan permintaanmu, kasihan dia kalau harus dititipkan oleh pengasuh karena sejak kecil Gala dan Sky diurus sendiri oleh kami, tetapi saat itu kami masih muda sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Air I Breath
Фанфик*Krist Perawat * Seorang dokter ahli bedah, tidak suka diatur, hanya bekerja sesuai dengan keinginanya, membenci semua sistem yang berhubungan dengan peraturan rumah sakit. "saya tidak pernah gagal" itulah yang sering ia ucapkan ketika semua orang m...