Tell Us The Truth

5.9K 607 11
                                    




Newie mendapatkan kabar baik atas penawaran yang diajukan oleh kelompoknya dan juga kelompok Mr. Hwang kepada pemilik Oxygen Bar tempat hiburan malam terbesar di Bangkok. Penawaran yang sudah mereka ajukan selama satu minggu akhirnya mendapatkan jawaban dari perwakilan pemilik bar tersebut. Mereka mengajukan pertemuan secara pribadi dengan Singto dan juga Mr. Hwang sebagai pemimpin dari kedua kelompok yang mengajukan penawaran tersebut. Mereka akan memfasilitasi pertemuan pribadi tersebut dengan keamanan tingkat tinggi. Singto dan Mr. Hwang akan di jemput oleh perwakilan dari pemilik bar tersebut dan diantarkan langsung ke sebuah tempat yang akan mempertemukan mereka dengan sang pemilik. Singto yang hanya pergi bersama New merasakan sedikit kekhawatiran karena biasanya pertemuan besar mereka dengan kelompok lain selalu di dampingi oleh anak buah terbaik yang Singto miliki. Tetapi kali ini sang pemilik bar hanya memperbolehkan Singto membawa satu asistennya dengan jaminan mereka akan dikawal dengan pengamanan dari pihak pemilik bar. Begitpun yang terjadi dengan ayah kekasihnya Mr. Hwang.

Mereka bertemu di sebuah dermaga dan menaiki sebuah speed boat yang akan mengangkut mereka ke sebuah pulau, tempat yang sudah disediakan untuk pertemuan kali ini. Singto tidak pernah berpikir macam-macam dengan jenis tempat yang dipilih oleh koleganya, bagi orang-orang sepertinya mereka memang butuh tempat-tempat yang jauh dari keramaian untuk mengadakan pertemuan karena terkadang pertemuan mereka mengundang banyak sekali keingin tahuan pihak lawan. Mr. Hwang mendekati Singto, ada sedikit kecanggungan diantara mereka mengingat kejadian 2 minggu lalu menguak fakta jika partner bisnisnya adalah ayah dari seorang pria yang sudah menguasai sebagian hatinya dan entah dimana sekarang pria itu berada.

"Kau belum mendapat kabar dari anakku?"

Rasanya sangat aneh berbicara dengan ayah dari kekasihmu. Singto tidak pernah berada di posisi seperti ini selama hidupnya.

"Krist menghilang sejak hari itu."

"Kau tidak mencarinya?"

Singto hanya menggelengkan kepalanya

"Kau tidak mencintainya?" cecar Mr. Hwang pada Singto

"Justru karena besarnya rasa cintaku pada Krist aku tidak mencari dimana ia berada, aku yakin Krist bukan orang yang ingkar terhadap sumpahnya."

Tidak ada perbincangan lagi diantara keduanya hingga mereka tiba di sebuah pulau pribadi, kedatangan mereka sudah disambut dengan beberapa orang yang sepertinya adalah pengawal dari pemilik bar. Singto dan Mr. Hwang dipersilahkan untuk memasuki sebuah villa yang sangat besar dan terasa nyaman. Entah mengapa setelah memasuki villa tersebut ada perasaan aneh menjalar di dalam hati Singto. Hampir semua design interior villa ini memiliki nuansa berwarna biru, terasa sangat menenangkan dan setiap detailnya terasa seperti sang pemilik menatanya begitu sempurna.

Singto dan Mr. Hwang mendapati seseorang sudah berdiri menyambut kedatangan mereka di sebuah ruangan yang lagi-lagi hampir keseluruhannya berwarna biru. Pria dengan wajah sedikit Asia tetapi memiliki postur seperti orang Eropa kebanyakan tersenyum dengan ramah kepadanya dan Mr. Hwang.

 Hwang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Air I BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang