Suasana di Mansion Singto cukup gaduh setelah mengetahui kenyataan bahwa terget mereka memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Krist menatap Rai sedang duduk dengan tenang diruang keluarga, ia menyeringai saat matanya bertatapan dengan mata Rai. Krist menghampiri Rai, memberikan sebuah tepukan pada pundak adik iparnya.
Flashback
Tampere, Finaland
Krist dan Jos harus menempuh jarak ribuan kilometer untuk bertemu dengan Raichan, Singto benar-benar menempatkan adiknya jauh dari jangkauan hidup pria itu. Sesampainya di tempat tujuan, betapa terkejutnya Krist dan Jos melihat apa yang terpampang di depan matanya.
"Shit... kau yakin ini sebuah rumah bukan kastil? kekasihmu benar-benar pria gila baby boy"
"Oh... yaa, that's my lover"
Krist dan Jos memasuki tempat tinggal Rai, ia yakin Rai akan terkejut dengan kedatangan orang asing. Apapun perlakuan yang akan ia terima dari Rai, ia siap dan akan memberikan penjelasan hingga wanita itu mengerti situasi hubungannya dengan Singto. Krist dan Jos diterima dengan baik oleh pengurus tempat tinggal Rai, saat Krist bilang ia pergi ke tempat ini atas persetujuan bos besarnya.
"Silahkan tuan-tuan, saya akan memanggilkan Ms. Rai"
Krist dan Jos dibawa ke sebuah ruangan untuk menunggu Rai, perasaan Krist semakin tak menentu saat ia mendengar suara langkah seseorang mendekat ke arahnya.
"Krist Perawat? or should I call you brother in law?" Rai menyeringai tepat saat matanya beratatapan dengan mata Krist.
"Ka..u.. mengenalku?" Krist terkejut dan well.. agak canggung saat adik kesayangan kekasihnya menyebut namanya dengan benar "Darimana ia kenal aku? seingatku Singto tak pernah menceritakan apapun pada adiknya, ia sendiri bingung harus mengenalkan Krist sebagai apa"
Rai mempersilahkan duduk tamu-tamunya.
Rai duduk dengan angkuh dan elegant, like brother like sister.
"Kau tak berani menemuiku seorang diri?"
"Hei girl.. Dia hanya sedikit kaku dengan perempuan" Sela Jos saat Rai langsung mencerca Krist dengan pertanyaan.
"Ah.. karena itu kau memilih phi ku untuk kau jadikan kekasih?"
Krist tak menjawab, lidahnya kelu, tatapan Rai sama mengintimidasinya seperti tatapan Singto, apa ini ciri khas keluarga Ruangroj? ia benar-benar dibuat mati kutu.
"Ms. Rai, sahabat saya ini hanya..."
"Siapa kau? juru bicaranya?"
Jos pun sama terintimidasi, sepanjang sejarahnya sebagai playboy internasional belum pernah sekalipun ia merasa tak berkutik di depan seorang wanita.
"Sebastian.." Panggil Rai pada asisten rumah tangganya
"Tolong siapkan apapun yang diinginkan Mr.." Rai menunjuk ke arah Jos.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Air I Breath
Fanfiction*Krist Perawat * Seorang dokter ahli bedah, tidak suka diatur, hanya bekerja sesuai dengan keinginanya, membenci semua sistem yang berhubungan dengan peraturan rumah sakit. "saya tidak pernah gagal" itulah yang sering ia ucapkan ketika semua orang m...