Krist sedang menikmati sebucket ayam goreng yang belum lama dikirimkan oleh pegawainya, ia duduk santai di depan tv mengunyah satu per satu ayam gorengnya ditemani segelas air dingin, sementara di villanya sedang terjadi keramaian. Tepat hari ini Raichan menikah dengan Jos, setelah berdebatan panjang akhirnya Krist mengalah mereka menikah di pulau pribadi milik Krist yang hanya di hadiri oleh keluarga inti.
"Babe.." Panggil Singto pada Krist yang masih saja santai di depan tv
"Hmmm"
"Kau belum bersiap" Tangan Singto sembari merapihkan bajunya.
"Phi Kitttttt....." Teriak Rai saat melihat kakaknya masih santai dengan t-shirt dan celana pendek.
"Berisik Rai"
"Sebentar lagi acara akan dimulai, kenapa Phi belum bersiap? Phi Sing.. bisa kau ganti paksa saja baju Phi Kit"
"Ini tuh ada apa sih? kenapa kalian ramai sekali" Tanya Krist santai.
"Phi Sing"
"Babe.. jangan bercanda, sebentar lagi pemberkatan akan dimulai"
"Pemberkatan apa?"
"Kau lupa hari ini aku akan menikah?"
"Kau jadi menikah memangnya?"
"Ya Lord.... sepertinya kau mabuk ayam goreng"
Singto hanya menggeleng, sejak mereka tiba di pulau 2 hari lalu Krist memamg terlihat tak antusias dengan semua keramaian di villanya. Ia justru sibuk bekerja, berbeda dengan saat mereka menikah semua detail tak pernah absen ia komentari.
"Ahhh... Kenyang sekali"
Krist beranjak dari sofa dan hendak pergi meninggalkan Rai dan Singto, tetapi tangannya dicekal oleh Rai.
"Phi Kit mau kemana?"
"Mandi"
"Phi belum mandi? sebenarnya ada apa dengan mu Phi?" Rai sudah mulai naik pitam.
"Tak ada apa-apa" Jawan Krist santai.
Rai mendengus kesal "Urus pasangan mu Phi Sing, aku tak peduli lagi dengannya. Kalau perlu kalian tak usah hadir dipernikahan ku"
Rai meninggalkan kedua kakaknya dengan penuh amarah.Singto menggandeng Krist untuk masuk ke dalam kamar, ia memang butuh bicara berdua dengan Krist.
"Sebenarnya ada apa hmmmm....? Tanya Singto setelah menduduki Krist dipangkuannya.
"Aku kesal, mereka tak mau mengikuti apa mau ku"
"Yang menikah siapa?"
"Mereka"
"Yang punya acara siapa?"
"Mereka"
"Lantas kenapa kau kesal, mereka punya hak untuk mewujudkan impian mereka tentang pernikahan, sama seperti mu dulu"
"Ya tapi kan mereka sudah sepakat setelah mendapat restu dari ku"
"Sekarang aku tanya padamu, kau lebih senang mereka menikah di hadapan mu atau menikah diam-diam?"
"Tentu saja menikah dihadapan ku"
"Ok.. Mereka sudah berani meminta izin mu karena mereka tahu kau sepenting itu untuk hidup mereka, karena mereka peduli
padamu terutama perasaan mu. Jika mereka tak peduli mereka akan langsung menikah tanpa meminta restu mu sayang.. Sampai disini point mana yang kau tak paham?"Singto memutar tubuh Krist untuk berhadapan dengannya.
"Aku tahu kau mencintai Rai teramat sangat, bahkan aku yakin lebih dari kau mencintai dirimu. Tetapi Rai butuh seseorang yang bisa berada disampingnya 24 jam, bisa menemaninya dikala sakit, susah, senang dan itu adalah tugas suaminya kelak. Ingat.. Rai sudah lama merasa hidup sendiri karena aku tak pernah ada di sampingnya, dan ketika Rai mengutarakan keinginannya untuk menikah aku bahagia sayang, itu berarti akan ada orang yang membantu kita memperhatikan Rai"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Air I Breath
Fanfic*Krist Perawat * Seorang dokter ahli bedah, tidak suka diatur, hanya bekerja sesuai dengan keinginanya, membenci semua sistem yang berhubungan dengan peraturan rumah sakit. "saya tidak pernah gagal" itulah yang sering ia ucapkan ketika semua orang m...