He Complete Us

4.7K 436 38
                                    

"Sky... Sky..." Krist menyusuri lorong rumah sakit untuk mencari pria kecil kesayangannya.

"Gun kau melihat Sky?"

"Tidak Kit memang dia kau ajak ke rumah sakit?"

"Hari ini jadwal chek up rutin ke dokter anak, tadi dia sedang duduk di depan ruang dokter bedah, aku hanya meninggalkannya sebentar ke dalam untuk mengambil peralatan tetapi saat keluar dia sudah menghilang"

"Mungkin bersama Singto"

"Singto belum kembali dari Macau"

"Maaf aku tidak bisa membantu mu mencari Sky, aku ada operasi sebentar lagi"

"Tidak apa Gun"

Ponsel Krist bergetar, panggilan masuk dari Rai.

"Hai papa"

"Rai... Sky menghilang di rumah sakit, aku harus bagaimana?" Krist panik setengah mati saat anak itu tiba-tiba hilang dari pengawasan.

"Tenang pa... Sky tidak akan pergi jauh"

"Rai.. Anak mu entah di mana sekarang dan kau setenang itu, lagian kapan sih kau dan Jos kembali? Aku akan sibuk minggu depan Singto juga jadi Sky tak bisa kau titipkan padaku"

"Kau bawa saja dia bersamamu"

"Ya Lord Rai, aku akan ke Afrika untuk memberi penyuluhan disana, seriously Rai kau mengizinkan anak mu ikut denganku?"

"Tak apa, Sky bisa bermain dengan gajah, singa, atau jerapah hewan kesukaannya"

"Hei crazy girl, dia anakmu satu-satunya"

Rai hanya tertawa keras, Krist memang sepanik itu jika menyangkut Sky anak yang Rai lahirkan 1 tahun setelah ia menikah dengan Jos. Sky Orion Anderson anak laki-laki tampan berumur 5 tahun itu memang suka sekali menghilang tiba-tiba dan saat bertemu ia hanya mengatakan sedang mencari jejak alien.

"Carilah di ruang Phi Sing"

"Tapi Singto sedang ke Macau" Krist melihat salah satu bodyguard Singto berjalan membawa banyak plastik" Wait Rai.. Aku akan mencari Sky di ruang kakak mu nanti ku kabari lagi" Krist memutuskan sambungan teleponnya dengan Rai.

Dengan cepat ia segera berlari menuju ruang kerja Singto, tanpa berpikir panjang Krist segera membuka dan menerobos begitu saja masuk ke dalan ruang kerja suaminya. Krist tiba-tiba terduduk lemas saat melihat Sky tidur dengan nyaman di pelukan Singto yang duduk diatas kursi kerjanya, pria itu juga tertidur dengan nyenyak sampai tak menyadari Krist masuk dengan membabi buta. Ia bangkit dari duduknya setelah mengumpulkan tenaga untuk menghampiri anak dan suaminya.

"Sky.. Selalu saja membuat papa jantungan" Ia membungkuk dan mengecup kepala anaknya.

Saat ingin berdiri, snellinya ditarik oleh Singto dan bibir Krist mendarat tepat di bibir suaminya. Singto sedikit melumat sebelum melepaskan ciumannya pada Krist.

"Curang, kenapa hanya Sky? Daddy Sky juga ingin bibir papa" Ucap Singto berbisik karena tidak ingin menganggu tidur anaknya.

Singto berdiri dengan hati-hati untuk menggendong anaknya, memindahkan Sky ke dalan kamar pribadi di ruangannya agar Sky tidur dengan nyenyak, sementara Krist sudah duduk terkapar di sofa.

"Kau lelah sweetheart?" Singto mendekati Krist dan duduk di sebelahnya.

"Lebih tepatnya panik, anak mu suka sekali membuat jantung ku terjun bebas"

"Kau kan tahu Sky memang seperti itu"

"Semoga Rai tak pernah menambah anak lagi, aku bisa mati muda jika dititipkan mereka"

The Air I BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang